fbpx

15 Tren Media Sosial 2023 yang Perlu Anda Pantau [Panduan]

Tren Media Sosial 2023

Daftar Isi

Stop merencanakan strategi social media marketing Anda sebelum menyimak tren media sosial untuk tahun 2023.

Kini, media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi cerita pribadi saja, tetapi telah menjadi wadah bagi bisnis untuk menghubungkan brand dengan target audiens mereka.

Pengguna media sosial pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2022 ini terdapat lebih dari 4,74 miliar pengguna aktif media sosial, yang merupakan peningkatan sebesar 4,2% dibandingkan jumlah pengguna yang dilaporkan tahun sebelumnya. Itu berarti 59,3% populasi dunia aktif di media sosial.

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang menghabiskan waktu lebih banyak di media sosial pilihan mereka. Tentunya hal ini sangat baik, bukan?

Semakin banyak pengguna aktif media sosial, semakin besar peluang Anda untuk menjangkau lebih banyak audiens yang berpotensi menjadi pelanggan Anda.

Namun demikian, Anda pun perlu bersiap dengan adanya peningkatan persaingan dengan brand lain di industri Anda. Jika tidak berhati-hati menentukan strategi marketing dan sales di media sosial,  Anda bisa melakukan pengeluaran berlebihan tanpa hasil.

Karena itu, sangatlah penting untuk menentukan fokus strategi yang tepat di tahun 2023. Caranya,  dengan memanfaatkan tren media sosial untuk membantu meningkatkan visibilitas brand, jangkuan pasar, dan keterlibatan audiens dengan brand Anda.

15 Tren Media Sosial di 2023

Berikut ini prediksi yang dibuat oleh beberapa studi yang memperkirakan tren media sosial yang akan terjadi di tahun 2023.

Konten Video Pendek akan Semakin Diminati

Konten video pendek telah menjadi tren media sosial di tahun 2022 dan diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan di tahun 2023.

Studi menyebutkan bila 92% marketer melihat video sebagai bagian penting dari strategi digital marketing mereka.

Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?

Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.

Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!

Dan, YouTube masih tetap memimpin tren media sosial untuk konten dalam bentuk video.

Menurut studi dari Wistia, video YouTube berdurasi 7-14 menit rata-rata memiliki tingkat interaksi hingga 50%. Tentunya kualitas video Anda menentukan bertahan tidaknya audiens Anda menyimak video di channel YouTube bisnis Anda.

Anda bisa mempertimbangkan mengangkat tema tutorial atau ulasan (review) untuk video YouTube Anda karena beberapa studi menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi untuk video seperti ini.

Hanya saja, tren media sosial di tahun 2022 ini menunjukkan rentang perhatian pengguna pada kanal media sosial semakin menurun. Orang-orang kini begitu mudah menggulur layar ponsel mereka untuk berpindah dari satu konten ke konten lain.

Hal tersebut membuat video berdurasi pendek kini lebih mudah mendapatkan interaksi, terutama sejak kehadiran TikTok yang mempopulerkan konten video berdurasi pendek dalam format vertikal memenuhi layar ponsel.

Konten video berdurasi pendek pun menjadi tren media sosial terkini yang diperkirakan akan terus tumbuh di tahun 2023.

Kanal media sosial besar lainnya seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan LinkedIn pun baramai-ramai mengikuti jejak TikTok untuk memfasilitasi konten video berdurasi pendek.

Tren Media Sosial 2023

Instagram membuktikannya dengan meluncurkan fitur baru Instagram Reel dan membuat semua video ditampilkan dalam format vertikal layar penuh dengan rasio aspek 9:16.

Kini, ukuran post Instagram yang menjadi tren media sosial, yakni ukuran rasio 9:16 dengan resolusi 1080 x 1920.

Ukuran kedua terpopuler masih ukuran vertikal, dengan resolusi 1080 x 1350 yang banyak digunakan untuk konten Instagram berbentuk carousel. Ukuran dengan resolusi 1080 x 1080 masih digunakan untuk postingan bertentuk satu gambar atau untuk menghasilkan ukuran feed Instagram yang menyatu.

Kehadiran konten video berdurasi pendek dengan format vertikal 9:16 juga memberikan ancaman tersendiri bagi YouTube.

YouTube pun tidak ingin tertinggal dengan tren media sosial tersebut. Tanggapan YouTube adalah peluncuran YouTube Shorts, layanan konten video pendek yang berjalan berdampingan dengan kanal utamanya.

Video pendek sangat populer di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z. Video pendek tidak mahal, mudah dibuat, dan sangat melibatkan pengguna.

Karena itu, jika brand Anda ingin terus bersinar di media sosial, manfaatkan tren media sosial video pendek.

Buatlah konten video berdurasi pendek untuk membawa audiens menyusuri marketing funnel Anda.

Anda bisa menggunakan aplikasi edit video seperti Canva untuk membuat video tersebut dan memanfaatkan situs-situs penyedia video gratis seperti Pixabay untuk aset media Anda.

Beberapa studi menyebutkan durasi video pendek terbaik untuk Instagram Reel adalah 3-15 detik. Sedangkan, durasi terbaik untuk video pendek di TikTok, yaitu 10-15 detik.

Minat terhadap TikTok akan Semakin Meningkat

Tingginya minat terhadap video pendek semakin meningkatkan popularitas TikTok. Kini, TikTok tidak hanya digemari oleh Generasi Z saja. Generasi Millenials dan bahkan generasi X pun mulai melirik TikTok sebagai tempat menemukan hiburan, inspirasi, dan bahkan berita!

TikTok pun telah menjadi tren media sosial di tahun 2022!

Tak heran juga pengguna aktif TikTok telah melebihi satu miliar orang secara global. Dan, semakin banyak brand beriklan di TikTok. Mereka mengadaptasi strategi marketing dengan menyertakan video-video pendek yang menyenangkan.

TikTok diperkirakan akan masih menjadi tren media sosial di 2023. Jadi, jika target audiens Anda adalah generasi Z, Anda perlu segera menghadirkan brand Anda di TikTok!

Konten menjadi Layar Penuh

Kesuksesan TikTok memperkenalkan tampilan layar penuh pada video-video yang dipublikasikannya, mempengaruhi kanal media sosial lainnya untuk mengikuti jejak TikTok tersebut.

Anda pun kini melihat tampilan layar penuh vertikal dengan rasio aspek 9:16 di seluruh tampilan video Instagram. YouTube pun mengikuti dengan fitur YouTube Short yang terus mengalami peningkatan pengguna aktif.

Tak ketinggalan Facebook pun juga mendukung tampilan layar penuh. Studi, bahkan, menyebutkan tampilan video vertikal di Facebook memiliki tingkat penyelesaian 90% lebih tinggi dibandingkan format horizontal.

Tren media sosial yang menampilkan konten menjadi layar penuh di TikTok, Instagram Reel, dan YouTube Short ini diprediksi akan diikuti oleh kanal media sosial lainnya, seperti LinkedIn dan Twitter.

Itu artinya, Anda perlu bersiap untuk merekam gambar video dalam format tampilan vertikal

Penggunaan AI untuk Pembuatan Konten dan Analisis Data akan Semakin Meningkat

Di tahun 2022 ini semakin banyak bermunculan aplikasi yang menawarkan pembuatan konten secara otomatis menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).

AI pun menjadi tren media sosial yang mengubah banyak hal!

Dengan teknologi AI tersebut, Anda bisa dengan mudah membuat pokok-pokok pikiran atau content pillar sebuah artikel atau copywriting untuk keperluan iklan di media sosial Anda.

Dengan AI, Anda juga bisa mendapatkan saran headline copywriting yang bisa menarik perhatian. Bahkan, Ada beberapa aplikasi yang menawarkan hingga penulisan body copy atau satu postingan blog panjang, semua dengan teknologi AI.

Pasar penggunaan teknologi AI untuk pembuatan konten pun diprediksi tumbuh 120% per tahunnya.

Namun demikian, perlu diingat juga bahwa AI tidak akan pernah menggantikan kekuatan konten yang autentik dan dipersonalisasi sesuai dengan keunikan brand Anda.

Karena itu, pergunakan aplikasi berbasis AI hanya untuk membantu Anda memunculkan ide tulisan. Selebihnya, berikan sentuhan keunikan brand Anda dalam tulisan tersebut jika Anda ingin menghasilkan konten yang autentik.

Konten Autentik Menjadi Pemenang

Berkembangnya teknologi AI dalam pembuatan konten di satu sisi telah memudahkan kreator konten menghasilkan konten dengan cepat.

Sayangnya, hal ini membuat banyak konten menjadi terlihat serupa satu dengan yang lainnya. Keunikan sebuah konten pun semakin memudar.

Hal tersebutlah yang memunculkan kebutuhan konten autentik. Baik mesin pencari maupun kanal media sosial kini fokus mengembangkan algoritma untuk menilai keautentikan sebuah konten.

Untuk menghasilkan konten autentik bukan berarti Anda harus benar-benar membuat konten baru yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Bukan persoalan itu!

Konten yang autentik berkaitan dengan bagaimana Anda menyampaikan suatu pesan melalui konten tersebut dengan menyematkan keunikan brand Anda. Misalnya, dari nada penyampaikan pesan, pemilihan kata yang digunakan, tampilan desain, dan sebagainya.

Konten autentik juga berkaitan dengan keaslian konten tanpa banyak filter. Artinya, Anda perlu lebih banyak lagi mempublikasikan postingan real-time dan nyata terkait dengan brand Anda. Misalnya, konten terkait aktivitas di belakang layar, konten ulasan produk dari pelanggan Anda, konten tutorial cara menggunakan produk Anda, dan sebagainya.

Di tahun 2023, kebutuhan akan konten sesuai kondisi asli yang terekam akan menjadi tren media sosial yang perlu mendapat perhatian.

Itu artinya, Anda tidak perlu keahlian tinggi untuk menggunakan aplikasi pengolahan foto untuk membuat tampilan fotor Anda semakin menarik. Pengguna media sosial semakin menginginkan foto asli tanpa terlalu banyak edit.  

Tidak Perlu Banyak Pengikut untuk Membuat Konten Viral

Algoritma media sosial semakin memprioritaskan minat daripada jangkauan. Konten Anda akan ditunjukkan kepada mereka yang kemungkinan berminat melihat konten tersebut, terlepas mereka pengikut Anda di media sosial atau bukan.

Karena perubahan algoritma tersebut, kualitas konten dan Interaksilah yang akan menjadi tren media sosial di 2023, dan bukan jumlah follower!

Itu artinya, Anda tidak perlu tergoda lagi untuk menumbuhkan jumlah pengikut atau follower Anda di media sosial.

Sebagai contoh, jika selama ini fokus Anda mengelola akun Instagram bisnis adalah untuk menumbuhkan follower IG Anda hingga menggunakan cara-cara instan yang tidak sesuai dengan kebijakan Instagram, tinggalkan fokus ini sekarang!

Tidak ada gunanya follower Instagram Anda banyak, namun mereka tidak berminat terhadap konten Anda. Jika mereka tidak berminat, mereka pun tidak akan terlibat atau berinteraksi dengan konten Anda.

Alhasil, tingkat keterlibatan atau engagement rate konten terhadap follower Instagram Anda pun akan rendah.

Indikator Instagram seperti ini memberi sinyal kepada algoritma Instagram bahwa konten Anda tidak menarik. Algoritma pun akan menurunkan reach Instagram dari konten tersebut!  Akhirnya, metrik Instagram Anda pun terlihat buruk!

Oleh karena itu, dengan adanya perubahan algoritma, baik di Instagram maupun kanal media sosial lainnya, Anda tidak perlu tergoda untuk membeli pengikut atau follower. Lebih baik gunakan bujet Anda untuk menghasilkan konten yang berkualitas dan mulai membangun komunitas Anda di media sosial.

Mengubah Audiens Menjadi Komunitas Loyal Menjadi Sebuah Kebutuhan

Tren media sosial tahun 2023 sudah bukan era menumbuhkan jumlah follower dengan cara menggunakan aplikasi robot, membeli follower, atau terlibat dalam komunitas berbagi follower.

Tahun 2023 adalah era Anda untuk menjangkau target audiens yang memang sesuai dengan gambaran audiens ideal yang berpotensi menjadi pelanggan Anda.

Selanjutnya, keterlibatan Anda dengan audiens tersebut menentukan bisa atau tidaknya mereka bertumbuh menjadi komunitas yang loyal terhadap brand Anda.

Jika mereka loyal, mereka pun dengan senang hati, tanpa perlu dibayar, akan membagikan konten Anda di lini masa media sosial mereka. Jika mereka telah mencoba produk atau layanan yang Anda tawarkan, mereka pun dengan rela hati akan memberikan ulasan yang jujur terhadap produk atau layanan tersebut.

Bayangkan, jika 10% saja dari pengikut Anda di media sosial menjadi anggota komunitas yang loyal terhadap brand Anda, berapa banyak bujet marketing yang bisa Anda hemat?

Lalu bagaimana caranya membangun komunitas audiens yang loyal di media sosial?

  • Buat dan publikasikan konten yang berkualitas yang menjawab kebutuhan dari audiens Anda.
  • Berinteraksilah dengan audiens yang memiliki karakteristik sesuai dengan gambaran pelanggan ideal untuk brand Anda. Anda bisa terlibat dalam percakapan di postingan mereka.
  • Bagikan postingan dari audiens Anda yang kira-kira sejalan dengan kebijakan brand Anda. Dengan melakukan hal ini, mereka akan melihat brand Anda peduli dengan kehadiran mereka.
  • Sambut audiens baru dengan mengirim pesan privat ke akun mereka. Namun, sebaiknya Anda tidak menyertakan kata-kata terkait promosi produk atau layanan di pesan pertama yang Anda kirim.
  • Jika diperlukan, adakan program berbagi hadiah atau giveaways untuk audiens yang berpartisipasi. Anda bisa mengajak mereka melakukan suatu tantangan (challenge) yang sekaligus bisa mempromosikan brand Anda di komunitas mereka.
  • Beri tanggapan sesegera mungkin terhadap komentar yang audiens Anda sampaikan di postingan media sosial Anda.

Kebutuhan User Generated Content (UGC) dan Layanan Nano-Influencer akan Semakin Meningkat

Untuk membangun komunitas audiens yang loyal terhadap brand Anda, cipatakan program yang mendorong terbitnya konten yang dibuat oleh audiens Anda dan relevan dengan brand Anda. Konten seperti ini disebut dengan istilah User Generated Content (UGC).

Dengan mendorong UGC, Anda menciptakan hubungan langsung dengan audiens Anda dan ini tentunya membantu meningkatkan kredibilitas brand Anda.

Salah satu cara mendorong UGC di media sosial seperti Instagram, yaitu menciptakan tagar atau hashtag Instagram yang menggunakan tagline kampanye Anda dan terkait dengan brand Anda.

Tren Media Sosial 2023

Sebagai contoh, Gojek Indonesia menyelenggarakan program Giveaway untuk mengajak audiens mereka menceritakan pengalaman mendapat driver yang pengertian dan bisa diandalkan. Audiens harus menyertakan tagar #WeGotYou untuk berpartisipasi di Giveaway ini. Semakin populer tagar tersebut, tentunya popularitas brand Gojek Indonesia pun semakin meningkat.

Bagaimana memulainya?

Coba cek akun-akun media sosial dari pesaing Anda. Misalnya, akun pesaing di Instagram. Lakukan riset hashtag Instagram yang mereka gunakan, yang merepresentasikan kampanye marketing mereka. Selain menggali sebagai inspirasi, Anda juga bisa terlibat percakapan di hashtag tersebut supaya audiens dari pesaing Anda bisa memerhatikan brand Anda juga.

Apakah UGC harus selalu menyertakan program Giveway?

Tidak juga!

Contoh lainnya, Anda bisa mengajak audiens untuk menerbitkan postingan yang relevan dengan brand Anda dan meminta mereka untuk menggunakan tagar kampanye marketing Anda serta tag akun Anda. Selanjutnya, Anda bisa membagikan postingan mereka tersebut di lini masa media sosial Anda.  

Banyak studi mengonfirmasi model UGC sukses membangun komunitas pengikut di media sosial.

Jika Anda sukses membangun komunitas dari audiens Anda tersebut, Anda pun bisa membangun kerjasama dengan beberapa dari mereka untuk menjadi influencer brand Anda.

Mungkin jumlah follower dari anggota komunitas Anda di media sosial tersebut tidak banyak, kurang dari 5K. Namun, jika follower mereka memiliki minat yang serupa dengan minat mereka terhadap brand Anda, Anda bisa menjadikan mereka sebagai nano-influencer. Mereka bisa memberi pengaruh ke pengikut mereka untuk kepentingan brand Anda.

Tren Media Sosial 2023

Studi menyebutkan bahwa nano-influencer mencapai tingkat kesuksesan dalam kampanye marketing hingga 90%. Studi tersebut masuk akal karena para influencer ini mempu menghubungkan brand Anda dengan audiens mereka yang khusus, yang memiliki keserupaan minat dengan mereka.

Jika Anda berhasil membangun kerjasama dengan nano-influencer yang sesuai dengan gambaran pelanggan ideal Anda, Anda pun bisa menjangkau follower mereka sebagai target market Anda.

Meningkatnya Permintaan Social Commerce

Sejak kehadiran Instagram Shop dan Facebook Shop, pertumbuhan penjualan produk melalui media sosial pun semakin tinggi.

Studi menyebutkan, setidaknya 54% pembeli sudah menggunakan media sosial untuk mencari informasi tentang suatu brand dan penawaran dari brand tersebut.

Jika Anda menjalankan bisnis penjualan produk secara online, Anda bisa kehilangan kesempatan mengubah mereka menjadi pelanggan jika Anda tidak memaksimalkan fitur social commerce yang terdapat di media sosial.

Bukan mustahil dalam tahun-tahun berikutnya, kanal media sosial lainnya juga akan mengikuti jejak Facebook dan Instagram untuk menghadirkan fitur berbelanja online di kanal tersebut.

Social Listening akan Semakin Dibutuhkan

Jika ingin membangun komunitas audiens Anda, ikuti percakapan mereka secara aktif, terlebih percakapan terkait dengan brand Anda atau brand pesaing Anda. Di sinilai peran aplikasi atau aplikasi yang memiliki fitur social listening.

Aplikasi atau fitur social listening memudahkan Anda untuk mendapat notifikasi dengan cepat saat seseorang menyebutkan brand Anda di salah satu kanal media sosial.

Apa jadinya jika Anda terlambat memberi tanggapan terhadap seseorang yang berkeluh kesah tentang brand Anda di media sosial. Citra negatif tentang brand Anda pun akan terbentuk dengan cepat.

Berbeda halnya, jika Anda bisa sesegera mungkin mendapat notifikasi bila seseorang menyebutkan brand Anda di media sosial. Anda bisa segera memberi tanggapan terhadap pertanyaan atau pernyataan yang dibuat.

Tanggapan yang cepat jauh lebih bermanfaat bagi citra brand Anda daripada banyaknya iklan yang Anda lakukan.

Selain memantau bagaimana audiens memperkatakan tentang brand Anda, Anda juga bisa memantau bagaimana audiens memberkatakan tentang pesaing Anda!

Dengan social listening, Anda bisa melihat bagaimana pesaing Anda berinteraksi dengan audiens mereka.

Anda dapat mempelajari cara pendekatan mereka tersebut untuk membuat strategi pendekatan audiens yang lebih baik untuk brand Anda.

Cari tahu juga di saluran mana audiens tersebut paling aktif mempercakapkan brand dan pesaing Anda. Anda pun bisa menemukan peluang baru di sana.

Nah, jika Anda tertarik dengan aplikasi yang memiliki fitur social listening, segera bergabung menjadi pengguna beta aplikasi Sociosight. Dalam road map pengembangan aplikasi, fitur social listening ini akan menjadi fitur premium yang berbayar. Namun, Anda bisa mendapatkannya secara gratis saat fitur ini diluncurkan bila Anda bergabung dan aktif menjadi pengguna beta aplikasi Sociosight.

Media Sosial Menjadi Saluran Layanan Pelanggan yang Paling Populer

Sejak meningkatnya popularitas social listening, media sosial pun memiliki peran baru, yaitu sebagai saluran layanan pelanggan atau customer service.

Jika dulu Anda ingin menghubungi suatu brand untuk menanyakan sesuatu terkait layanan mereka atau untuk menyampaikan keluhan, Anda akan menghubungi hotline telepon brand tersebut. Anda  baru bisa berkomunikasi dengan brand tersebut bila ada agen yang mengangkat dan menerima telepon Anda tersebut.

Namun demikian, sejak era media sosial yang menyediakan fitur layanan pesan privat atau fitur untuk mengomentari sebuah postingan, para pelanggan produk atau layanan dari sebuah brand pun bisa berinteraksi dengan brand tersebut dengan cara yang lebih cepat.

Karena itu, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk mengintegrasikan layanan pesan privat Instagram, Facebook Messenger, dan Twitter dalam satu tempat untuk memudahkan Anda memberikan layanan pelanggan dengan lebih cepat dan efektif. Fitur seperti ini, disebut juga dengan istilah social inbox, juga masuk dalam road map aplikasi Sociosight. Jika Anda bergabung menjadi pengguna beta, Anda bisa mengakses fitur ini secara gratis pada saat fitur ini diluncurkan.

Social Audio akan Semakin Populer

Karena rentang perhatian terhadap konten video semakin pendek, banyak orang menyukai konten audio, terutama ketika keadaan atau waktu tidak memungkinkan mereka mononton video.

Semakin banyak orang memilih mendengarkan Podcast saat berolahraga lari atau saat mengendarai mobil.

Karena itu, Anda bisa menyertakan social audio sebagai bagian dari strategi Anda untuk menjangkau audiens.

Augmented Reality dan Virtual Reality akan Semakin Populer

Konten media sosial berdasarkan augmented reality dan virtual reality mengambil alih pada tahun 2022. Tampaknya, tren media sosial yang satu ini tetap menjadi salah satu fokus di tahun 2023.

Banyak brand sudah mulai memanfaatkan teknologi augmented reality dan virtual reality untuk demo produk mereka.  

Teknologi ini bisa membuat audiens mereka menikmati pengalaman pribadi dengan produk yang mereka tawarkan.

Dan, saat seseorang merasakan dan menikmati pengalaman pribadi dengan produk tertentu, mereka dengan mudah akan memasukkan produk tersebut ke dalam keranjang belanja.

Oleh karena itu, ada baiknya Anda mulai mengikuti tren media sosial yang satu ini dan bersiap dengan konten berdasarkan augmented reality dan virtual reality

Meningkatnya Kebutuhan Beriklan di Media Sosial

Banyak brand membuktikan iklan berbayar di media sosial telah berhasil meningkatkan pertumbuhan kesadaran brand (brand awareness), mendapatkan prospek, dan bahkan transaksi penjualan.

Karena itu, iklan berbayar telah menjadi salah satu tren media sosial yang diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat di tahun 2023.

Menumbuhkan brand di media sosial secara organik melalui strategi SEO, seperti strategi Instagram SEO, memang akan terus diperlukan. Strategi ini secara jangka panjang akan lebih berkelanjutan dan tepat untuk membangun komunitas yang loyal.

Hanya saja, jika Anda baru memulai memperkenalkan brand Anda di media sosial, tentunya waktu yang Anda butuhkan akan lebih lama untuk membangun kesadaran brand jika hanya bergantung pada strategi organik.

Berbeda halnya dengan beriklan. Anda dengan cepat bisa menjangkau target audiens sesuai dengan buyer persona yang relevan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Fitur-fitur iklan yang disediakan di berbagai kanal media sosial memudahkan Anda untuk membuat iklan yang berbeda untuk menjangkau target audiens dengan profil yang berbeda.

Beriklan di media sosial pun tidak hanya bisa dilakukan oleh brandbrand yang sudah besar. Anda pun bisa melakukannya dengan bujet dan durasi beriklan yang bisa Anda atur sendiri. Sebagai contoh, Anda bisa beriklan di Instagram atau Facebook dengan bujet mulai Rp 20.000 saja per hari.

Jadi, jika Anda ingin hasil yang lebih cepat, sertakan beriklan di media sosial sebagai salah satu strategi social media marketing Anda. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang beriklan di media sosial atau hal lain terkait social media management tool, silakan berdiskusi dengan kami di DM akun Instagram @sociosight.co.

Aplikasi Game Berperan Menjadi Media Sosial Gaya Baru

Kehadiran game online memungkinkan banyak orang yang memiliki minat sama terhadap game tertentu berinteraksi langsung secara online. Interaksi ini pun memungkinkan bermunculannya komunitas-komunitas pencinta games.

Bagaimana jika komunitas tersebut adalah komunitas yang menyukai games terkait dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan? Tentunya, mereka bisa menjadi komunitas yang sangat loyal untuk mempromosikan brand Anda.

Strategi tersebut telah menjadi tren media sosial baru. Beberapa brand sudah mulai membuat games untuk membangun citra produk atau layanan mereka dengan tujuan untuk membangun keterlibatan komunitas.

Anda bisa memanfaatkan tren media sosial ini dengan cara menempatkan tim Anda untuk bergabung di komunitas game online yang relevan dengan brand Anda. Berinteraksilah dengan mereka dan mulai rintis komunitas Anda di situ.

Kesimpulan

Sambil mempersiapkan menyambut tahun 2023, ada baiknya Anda mulai mempersiapkan strategi media sosial Anda. Mengikuti perkembangan tren media sosial dan mengaplikasikan yang relevan dengan bisnis Anda bisa membantu meningkatkan strategi marketing dan sales Anda di media sosial.

Apakah Anda sudah siap menyesuaikan strategi Anda dengan tren media sosial 2023?

Leave a Comment

Insight Pilihan

Direkomendasikan untuk Anda

Mengelola media sosial bisa sangat melelahkan. Menangani beberapa akun, melacak analitik, dan tetap konsisten dengan konten berkualitas adalah tantangan harian. Tanpa alat yang tepat, mudah kehilangan fokus dan tertinggal dari pesaing.

Dengan harga langganan reguler Rp 250 ribu per bulan, Anda mendapatkan akses ke semua alat penting yang Anda butuhkan untuk mengelola akun media sosial Anda. Harga ini terjangkau dan penuh dengan manfaat.

Namun, selama promosi soft-launch kami, kami menawarkan sesuatu yang lebih baik: akses permanen hanya dengan Rp 1.5 juta (daripada Rp 7 juta). Nikmati fitur seperti analitik yang kuat, Bantuan Penulisan AI, dan alat perencanaan konten—bayar sekali dan miliki selamanya.

Penawaran ini terbatas, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan akses permanen dan menyederhanakan pengelolaan media sosial Anda selamanya!

Pelajari Lebih Lanjut
Mengelola media sosial bisa sangat melelahkan. Menangani beberapa akun, melacak analitik, dan tetap konsisten dengan konten berkualitas adalah tantangan harian. Tanpa alat yang tepat, mudah kehilangan fokus dan tertinggal dari pesaing.
Dengan harga langganan reguler Rp 250 ribu per bulan, Anda mendapatkan akses ke semua alat penting yang Anda butuhkan untuk mengelola akun media sosial Anda. Harga ini terjangkau dan penuh dengan manfaat.
Namun, selama promosi soft-launch kami, kami menawarkan sesuatu yang lebih baik: akses permanen hanya dengan Rp 1.5 juta (daripada Rp 7 juta). Nikmati fitur seperti analitik yang kuat, Bantuan Penulisan AI, dan alat perencanaan konten—bayar sekali dan miliki selamanya.
Penawaran ini terbatas, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan akses permanen dan menyederhanakan pengelolaan media sosial Anda selamanya!

Mau Menghemat Waktu Mengelola Beragam Akun Media Sosial?

Segera hadir, aplikasi Sociosight,  memudahkan menjadwalkan postingan di beragam akun media sosial, berinteraksi dengan pelanggan, dan menganalisis kinerja medsos, semua dalam satu dasbor.