fbpx

5 Tips Menulis Body Copy yang Menghasilkan Konversi

Body Copy - Sociosight.co

Daftar Isi

Anda telah berhasil membuat headline yang menarik dengan salah satu formula headline copywriting yang di bahas di artikel ini. Namun, jika body copy Anda tidak menyakinkan, bisa jadi konversi yang Anda harapkan batal terjadi.

Konversi adalah tindakan yang dilakukan oleh target audiens sesuai dengan tujuan dari marketing dan sales Anda. Tindakan tersebut, misalnya mengisi form pendaftaran, klik tombol untuk chat dengan Anda, klik tombol memasukkan barang ke keranjang belanja, dan sebagainya.

Lalu, Apa Itu Body Copy?

Perhatikan gambar di bawah ini untuk melihat bagian mana yang disebut sebagai body copy.

Apa Itu Copywriting - body copy - Sociosght.co
Gambar: Contoh Landing Page yang Menunjukkan Headline dan Body Copy

Tampilan gambar di atas memperlihatkan komponen-komponen sebuah copywriting, yang terdiri atas:

  • Headline (pre headline, headline, dan sub headline)
  • Ilustrasi atau gambar
  • Body copy
  • Call-to-action (CTA)

Sub headline dalam sebuah copy singkat, yang biasanya digunakan untuk keperluan iklan atau landing page, bisa juga berperan sebagai body copy.

Jika Headline copywriting membuat audiens tertarik untuk melanjutkan membaca atau menyimak konten Anda, bagian body copy berperan untuk mendukung klaim yang Anda sampaikan di headline tersebut.

Pada bagian body copy, Anda bisa memberikan penjelasan lebih rinci tentang fitur dan manfaat, bagaimana menggunakannya, dan mengapa target audiens Anda perlu membeli produk/jasa yang Anda tawarkan.

Body copy yang efektif mampu membuat target audiens Anda membuat keputusan perlu/tidaknya melakukan konversi.

Karena itu, mencoba 5 tips copywriting berikut bisa menjadi panduan menulis body copy yang mendorong konversi.

Tips #1: Buat Daftar Fitur dan Manfaat

Pada dokumen terpisah, susunlah daftar fitur dan manfaat dari produk/jasa yang Anda tawarkan. Selanjutnya, bandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing Anda. Dan, pisahkan fitur dan manfaat mana yang bisa menjadi pembeda untuk menunjukkan keunikan penawaran Anda.  

Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?

Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.

Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!

Anda pun bisa memfokuskan penulisan body copy pada fitur dan manfaat yang menjadi pembeda brand Anda tersebut. Fitur dan manfaat lainnya bisa menjadi pelengkap atau disampaikan pada copy yang berbeda.

Tips #2: Daftarkan Kemungkinan Pertanyaan dan Keberatan Audiens serta Jawabannya

Tips berikutnya, daftarkan pertanyaan dan keberatan yang mungkin audiens Anda miliki terkait brand Anda, serta fitur dan manfaat yang produk/jasa Anda tawarkan.

Anda dapat mendaftarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam format “apa”, “mengapa”, “bagaimana” atau sejenisnya.

Sebagai contoh, saya berencana akan menerbitkan beberapa postingan di media sosial untuk memperkenalkan aplikasi Sociosight kepada pengguna media sosial.

Aplikasi Sociosight sendiri adalah aplikasi yang membantu para pemilik bisnis atau pemasar digital (digital marketer) menjadwalkan postingan di beragam channel media sosial dari satu tempat.

Setelah mendaftarkan beberapa fitur dan manfaat aplikasi Sociosight, saya mencoba mendaftarkan kemungkinan pertanyaan dan keberatan dari audiens yang menjadi target aplikasi ini.

Beberapa contoh pertanyaan tersebut, yaitu:

  • Apa perlunya pemilik bisnis UMKM menghadirkan brand mereka di lebih dari satu channel media sosial?
  • Mengapa pemilik bisnis UMKM perlu aplikasi penjadwalan postingan di media sosial?
  • Bagaimana aplikasi penjadwalan postingan bisa menghemat waktu para pemilik bisnis UMKM dan digital marketer?
  • Apa saja yang harus diperhatikan saat memilih aplikasi penjadwalan postingan?
  • Apa kelebihan aplikasi Sociosight dari aplikasi sejenis yang sudah ada?

Jadi, mendaftarkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ada di benak audiens, Anda daftarkan tersebut bisa menjadi kerangka berpikir untuk menyusun body copy Anda.

Teruslah menulis dan baru hentikan setelah Anda berhasil menjawab setiap kemungkinan pertanyaan yang muncul dari target audiens Anda.

Anda tidak harus mempublikasikan body copy tersebut di satu halaman iklan, landing page, atau postingan yang sama. Anda bisa mempublikasikannya dalam beberapa postingan terpisah.

Tips #3: Sertakan Bukti

Tunjukkan bukti untuk melengkapi jawaban yang Anda berikan atas kemungkinan pertanyaan-pertanyaan dari target audiens Anda.

Bukti tersebut dapat beruba sebuah tangkapan layar (screenshoot) dari demo produk/jasa yang Anda tawarkan. Bisa juga, Anda menampilkan testimoni pelanggan, atau data lainnya yang mendukung. 

Mari kita lihat sebuah sebuah contoh bagaimana menampilkan klaim dan bukti dalam sebuah copy.  

Contoh diambil dari halaman beranda website leanbeanofficial.com, yang menawarkan produk suplemen dengan brand LEANBEAN.

Bagian pertama: klaim

Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Banner Website Leanbeanofficial.com – Menyatakan Klaim

Banner teratas dari halaman website leanbeanofficial.com, menampilkan headlineIntroducing Leanbean” (“Memperkenalkan Leanbean”).

Sebuah body copy yang juga berperan sebagai sub headline ditampilkan di bawah headline tersebut, dengan menyebutkan 4 (empat) klaim utama tentang produk LEANBEAN.

Salah satu klaimnya menyebutkan, adanya penggunaan komponen Glucomanna di dalam produk LEANBEAN.

Bagian kedua: bukti

Sebuah bukti ditampilkan pada sub headline banner di atas, berupa tautan yang disertakan pada kalimat “Includes 3g daily dose of clinically proven “Glucomanna”.

Bukti lainnya, berupa video testimoni pelanggan yang disematkan tepat di bawah banner utama.

Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Video Testimoni Pelanggan Leanbeanofficial.com – Menyatakan Bukti

Di bagian ini juga terdapat tombol call-to-action (CTA) yang terhubung dengan halaman testimoni pelanggan. Saat pembaca mengklik tombol tersebut, mereka akan melihat daftar beragam testimoni dari mereka yang telah menggunakan produk LEANBEAN.

Tips #4: Tentukan Gaya Penulisan Body Copy yang Relevan dengan Pesan Anda

Setelah Anda membuat kerangka berpikir yang memuat daftar fitur dan manfaat, beragam pertanyaan dan jawabannya, serta bukti yang ingin Anda sampaikan, saatnya menuangkan dalam bentuk tulisan body copy.

Anda mungkin perlu memilih salah satu atau mengombinasikan gaya penulisan berikut untuk body copy Anda.

Eksposisi

Eksposisi adalah gaya penulisan untuk menjelaskan suatu topik, dan biasanya tanpa disertai pendapat atau opini dari penulis.

Karena itu, gaya penulisan eksposisi biasanya menyertakan fakta atau data, grafik, tabel, ilustrasi, kutipan, atau bukti lainnya untuk mendukung pernyataan yang disampaikan. Tujuannya untuk memberikan wawasan atau informasi sejelas mungkin kepada target audiens.

Beberapa jenis penulisan dengan gaya eksposisi, diantaranya:

  • penulisan untuk keperluan bisnis,
  • esai,
  • artikel tentang instruksi atau tutorial,
  • berita atau tulisan jurnalistik,
  • resep masakan,
  • laporan ilmiah,
  • tulisan teknis, dan
  • buku teks.

Saat menulis dengan gaya eksposisi, pastikan tujuan Anda untuk menjelaskan atau memberikan pencerahan tentang sesuatu berdasarkan data. Jadi, jangan tambahkan opini Anda atau menambahkan kata-kata hiperbola di dalamnya.

Beberapa tips berikut bisa Anda terapkan saat menulis sebuah body copy dengan gaya eksposisi.

  • Pilih sebuah topik dan persempit fokus Anda.
  • Buat sebuah ide utama dan jabarkan ide pendukung.
  • Hanya sertakan informasi yang berkaitan langsung dengan topik Anda atau berikan konteks latar belakang yang diperlukan.
  • Pertimbangkan apa yang mungkin sudah diketahui oleh audiens Anda dan bahas hanya bagian yang perlu penjelasan.
  • Sertakan data dan informasi detail. Hubungkan semua data tersebut ke ide utama dengan pernyataan yang jelas.

Berikut ini 3 (tiga) contoh copywriting dengan gaya eksposisi:

Contoh body copy pada sebuah postingan di Instagram Sociosight
Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Body Copy dengan Gaya Eksposisi – Postingan di Instagram
Contoh body copy cara penggunaan Aplikasi Sociosight
Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Body Copy Sebuah Landing Page – Aplikasi Sociosight
Contoh gaya eksposisi dalam sebuah video resep masakan
YouTube player
Video Resep Makanan – Contoh Copy dengan Gaya Eksposisi

Deskripsi

Deskripsi adalah gaya penulisan untuk menciptakan sebuah gambar visual dalam benak atau pikiran pembaca menggunakan kata-kata Anda.

Gaya penulisan deskripsi membuat kata-kata Anda menjadi hidup dengan menggunakan salah satu atau lebih dari lima indera sebagai sensor. Kelima indera tersebut, diantaranya indera penglihat (mata), pendengar (telinga), peraba (kulit), penciuman (hidung), dan pengecap (lidah). Dengan demikian, pembaca/pemirsa Anda pun bisa memvisualisasikan dan turut merasakan apa yang Anda sampaikan kepada mereka.

Bila gaya eksposisi umumnya untuk penulisan nonfiksi, tidak demikian dengan gaya deskripsi. Gaya ini cocok, baik untuk keperluan penulisan fiksi maupun nonfiksi.

Beberapa jenis tulisan dengan gaya deskripsi, diantaranya:

  • tulisan bebas,
  • tulisan jurnal,
  • puisi,
  • deskripsi produk, dan
  • tulisan perjalanan.

Dalam kaitan dengan copywriting, model deskripsi cocok untuk menjelaskan tentang fitur dan manfaat dari produk/jasa yang Anda tawarkan. Menyertakan sebuah ilustrasi atau gambar bisa melengkapi penjelasan dengan model deskripsi.

Berikut  ini 2 (dua) contoh penggunaan model deskripsi dalam sebuah body copy.

Contoh Gaya Deskripsi: Penjelasan salah satu fitur aplikasi Sociosight
Body Copy - Sociosight.co

Gambar: Contoh Penulisan Landing Page dengan Gaya Deskripsi

Gambar di atas memperlihatkan salah satu manfaat yang Anda dapatkan bila menggunakan aplikasi Sociosight untuk mengelola beragam akun media sosial Anda.

Kalimat, “you don’t have to worry about your social media feeds being empty of content…”, menyasar indera penglihat Anda sebagai sensor.

Kalimat tersebut mengajak Anda memvisualisasikan kemungkinan yang terjadi bila feed media sosial Anda kosong tanpa konten. Namun, dengan aplikasi Sociosight, Anda pun tak perlu menyaksikan visualisasi itu menjadi kenyataan.

Penjelasan tentang manfaat tersebut juga menyertakan gambar fitur dari Aplikasi Sociosight, yaitu fitur penjadwalan untuk membantu proses visualisasi menjadi lebih nyata.

Contoh Gaya Dekripsi: Penjelasan manfaat salah satu produk makanan
Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Penulisan Penjelasan Produk dengan Gaya Deskripsi

Penjelasan deskripsi produk pada contoh di atas menyentuh indera pengecap Anda sebagai sensor. Anda diajak memvisualisasikan gurihnya mengonsumsi beragam kacang-kacangan dalam satu kemasan.

Narasi

Anda memilih gaya penulisan narasi jika ingin menyampaikan sesuatu kepada audiens dalam bentuk bercerita atau storytelling.

Gaya narasi umumnya akan menyertakan sebuah plot dengan karakter dan dialog. Ada permulaan, pertengahan, dan akhir sebuah cerita.

Selain itu, penulisan dengan gaya narasi juga memperkenalkan adanya konflik dan dibungkus dengan sebuah penyelesaian di akhir cerita.

Penulisan narasi sangat bagus untuk copywriting dalam bentuk testimoni. Pelanggan memiliki masalah atau konflik, tetapi pada akhir cerita mereka, masalah tersebut teratas.

Berikut beberapa contoh body copy dengan gaya penulisan narasi:

Contoh sebuah body copy postingan di Instagram
Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Penulisan Body Copy dengan Gaya Narasi – IG @puput.ami.

Sebuah headline: “Semur daging it’s done” yang dilanjutkan dengan body copy dalam bentuk cerita narasi disampaikan oleh seorang Instagram Influencer, @puput.ami.

Contoh lainnya, sebuah narasi yang ditampilkan di salah satu akun YouTube
YouTube player
Contoh Penyampaian Konten dengan Gaya Narasi

Sebuah contoh copywriting yang ditampilkan dalam bentuk video di YouTube.


Headline dari copywriting tersebut: “Kenapa Kami Beli Mobil ini” memberikan rasa penasaran kepada pemirsa dan membuat mereka mengklik video tersebut.

Body copy dalam bentuk tampilan cerita tentang perjalanan dua orang yang melakukan pencarian mobil, membuat video tersebut menarik untuk terus disimak. Tanpa disadari, video tersebut ternyata juga mempromosikan sebuah aplikasi, momobil.id, sebuah platform marketplace untuk menambilkan beragam dealer mobil dan lokasinya.

Gaya narasi membuat pembaca atau pemirsa bisa mengikuti alur sebuah cerita dari awal saat ada suatu masalah hingga akhir, saat ditemukannya solusi atas masalah itu.

Karena itu, tak heran bila model seperti ini banyak digunakan oleh para influencer untuk mempromosikan suatu produk – dan terbukti bisa menghasilkan konten yang viral.

Persuasi

Persuasi adalah gaya penulisan untuk meyakinkan pembaca tentang sesuatu. Penulisan dengan gaya ini baru akan berhasil bila Anda tahu dengan jelas apa tujuan yang ingin Anda sampaikan di tulisan tersebut. Kemudian dukung tujuan tersebut dengan beberapa poin argumentasi Anda.

Dalam kaitan copywriting, penulisan gaya persuasi memiliki tujuan akhir mendorong pembaca atau pemirsa Anda melakukan konversi, sesuai tujuan marketing dan sales Anda.

Beberapa tips berikut bisa Anda gunakan dalam pembuatan tulisan menggunakan gaya persuasi dalam copywriting Anda.

  • Tentukan sasaran atau target audiens yang akan menerima pesan Anda.
  • Tentukan satu tujuan konversi. Misalnya, mengisi form, memasukkan barang ke keranjang belanja, klik tombol untuk chat, dsb.
  • Daftarkan poin-poin pendukung untuk mencapai tujuan Anda. Misalnya, daftar manfaat produk/jasa yang Anda tawarkan, studi kasus, dsb.
  • Atur nada atau tone penulisan Anda, apakah Anda ingin menarik emosi atau logika berpikir audiens.
  • Akhiri dengan ajakan untuk melakukan tindakan atau call-to-action (CTA) yang jelas. Sampaikan kepada pembaca atau pemirsa Anda apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

Berikut ini sebuah contoh body copy dengan gaya penulisan persuasi.

Sebuah iklan lowongan magang dari GOJEK
Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Contoh Body Copy dengan Gaya Persuasi

Iklan tersebut memenuhi semua unsur dalam tips penulisan bergaya persuasi:

  • Sasaran iklannya jelas, yaitu para programmer atau lulusan baru jurusan Ilmu Komputer.
  • Tujuannya supaya pembaca mengisi form untuk mendafar program magang.
  • Untuk meyakinkan target audiens, iklan tersebut juga menyampaikan manfaat mengikuti program yang ditawarkan. Manfaatnya, yaitu para peserta siap menjadi software engineer yang memiliki keterampilan dan mental sesuai kebutuhan industri kerja.
  • Tone dalam iklan tersebut mengajak audiens untuk berpikir logis tentang pentingnya kesiapan keterampilan dan emosi memasuki dunia kerja. Tone yang mendorong emosi pun ditambahkan. Salah satunya terlihat pada kata-kata, “are you an aspiring programmer and a passionate learner?” Selain itu kata-kata “seats are limited”, menunjukkan adanya kesan mendesak untuk target audien segera mengambil tindakan.
  • Call-to-action (CTA) dinyatakan secara jelas dengan menggunakan kata-kata “seats are limited, reserve yours now by heading to…”.

Lede yang Menarik Membuat Audiens Betah

Terlepas dari gaya penulisan yang Anda pilih, pertimbangkan memilih kata-kata yang menggugah audiens di bagian lede dari body copy Anda.

Lede adalah kalimat pertama atau pembuka dari sebuah body copy yang biasanya berupa pernyataan, skenario, atau pertanyaan yang akan dibahas secara rinci di dalam body copy.

Anda bisa menggunakan pendekatan pemaparan atau pertanyaan tentang suatu masalah, pemaparan fakta, atau pertanyaan tentang solusi yang sudah ada di pasar.

Tips #5: Pertimbangkan Panjang/Pendeknya Penulisan Body Copy

Hingga saat ini masih banyak yang memperdebatkan apakah body copy yang panjang atau pendek yang bisa memberikan konversi terbaik.

Mereka yang mendukung penulisan body copy pendek beragumentasi bahwa audiens tidak suka membaca, terlebih di era modern saat ini. Jadi, tidak ada alasan menulis sebuah copy yang panjang. Kelompok ini percaya bahwa email penjualan dan halaman website yang panjang akan diabaikan dan tak pernah dibaca. Lebih baik menggunakan gambar dan infografik untuk menarik perhatian target audiens.

Di lain pihak, kelompok pecinta body copy panjang percaya bahwa copy adalah rahasia sukses penjualan. Semakin banyak copy berarti semakin besar peluang terjadinya konversi.

Lalu mana yang lebih tepat dalam sebuah copywriting? Body copy yang pendek atau panjang?

Menurut saya, keduanya, tergantung seberapa banyak argumentasi yang Anda perlukan untuk meyakinkan target audiens Anda tentang produk/jasa yang Anda tawarkan.

Jika panjang pendeknya sebuah body copy bergantung pada seberapa banyak argumentasi yang dibutuhkan untuk meyakinkan audiens, Anda akan tiba pada pertanyaan berikut.

Bagaimana mengetahui kapan Anda perlu memulai sebuah argumentasi? Bagaimana Anda membuka sebuah argumentasi?

Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, Anda perlu mengetahui titik awal audiens Anda ada di mana di marketing funnel Anda.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Tingkat Kesadaran Audiens Terhadap Suatu Brand Sesuai Fase di Marketing Funnel

Titik awal audiens di marketing funnel Anda menunjukkan tingkat kesadaran mereka akan keberadaan brand Anda.

Berikut ini adalah 5 (lima) tingkat kesadaran tersebut.

Kesadaran rendah, di awareness funnel

Target audiens Anda belum tahu bila mereka memiliki masalah.

Karena itu, Anda membutuhkan beberapa tahap untuk membawa mereka berpindah dari fase tersebut menuju ke kesadaran tertinggi.

Di tahap awal, Anda perlu menunjukkan adanya suatu masalah yang mungkin target audiens Anda tidak sadari sebelumnya. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan gaya eksposisi, narasi, atau kombinasi keduanya.

Anda pun mungkin memerlukan kombinasi beragam channel digital marketing untuk menunjukkan adanya masalah tersebut. Bisa berupa kombinasi halaman penjualan di website, postingan blog, postingan media sosial, email penjualan, atau iklan PPC

Sadar masalah, berada di antara awareness dan interest funnel

Audiens Anda mulai menyadari mereka memiliki masalah. Mereka tertarik mencari solusi, tapi tidak tahu solusi seperti apa yang tepat untuk masalah tersebut.

Di fase ini, usahakan untuk merefleksikan masalah yang mereka hadapi di awal copywriting Anda, baik di headline maupun di paragraf awal dari body copy Anda.

Berbarengan dengan itu, jabarkan pula solusi untuk masalah yang mereka hadapi. Berikan fokus pada solusi yang menjadi kekuatan dari produk/jasa yang Anda tawarkan.

Gaya penulisan eksposisi, deskripsi, narasi, atau kombinasinya, dapat Anda gunakan untuk mengarahkan Audiens melihat solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Sadar solusi, berada di antara interest dan desire funnel

Mereka mulai tahu solusi seperti apa yang mereka butuhkan, tapi tidak tahu kalau produk/jasa yang Anda tawarkan adalah solusi yang mereka butuhkan.

Saatnya Anda menunjukkan alasan mengapa produk/jasa Anda menjadi solusi yang tepat. Bila memungkinkan, tunjukkan kekuatan solusi tersebut dibandingkan dengan solusi yang ditawarkan oleh pesaing. Gaya penulisan deskripsi dan persuasi bisa menjadi pilihan untuk menyampaikan pesan Anda.

Anda juga bisa menambah keyakinan audiens terhadap solusi yang Anda tawarkan dengan menampilkan testimoni pelanggan dalam bentuk narasi.

Sadar produk, berada di antara desire dan action funnel

Di fase ini, mereka tahu produk/jasa Anda menawarkan solusi untuk masalah mereka, namun tidak yakin apakah yang Anda tawarkan akan cocok dengan kebutuhan mereka.

Menampilkan demo produk  atau beberapa testimoni pelanggan bisa menjadi pilihan untuk meyakinkan audiens Anda.

Kesadaran tertinggi, berada di action dan loyalty funnel

JIka ada di action funnel, mereka sudah tahu produk/jasa Anda menawarkan solusi dan semakin tertarik untuk menggunakan.

Tinggal selangkah lagi! Mereka membutuhkan penawaran terbaik Anda untuk mendorong mereka melakukan tindakan tersebut. Misalnya, promo gratis ongkos kirim, coba gratis, jaminan garansi 30 hari uang kembali, promo diskon 30%, dan sebagainya.

Jika audiens Anda sudah berada di loyalty atau advocacy funnel, mereka sudah pernah bertransaksi dengan Anda dan kemungkinan besar puas dengan produk/jasa Anda. Penawaran khusus dari Anda bisa membuat mereka terus betransaksi!

Jadi, bukan masalah body copy panjang atau body copy pendek!

Copy yang Anda buat adalah sepanjang yang Anda butuhkan untuk memberikan argumen yang menjawab semua kebutuhan atau pertanyaan audiens Anda di setiap tahap kesadaran mereka akan kehadiran brand Anda.

Dan, tak kalah pentingnya, lakukan uji coba untuk melihat copy mana yang memberikan tingkat konversi lebih tinggi – copy yang panjang atau pendek.

Mari kita lihat kapan menggunakan copy yang panjang dan kapan menggunakan yang pendek melalui 2 (dua) contoh berikut.

Contoh copy panjang

Kembali ke contoh halaman penjualan dari website leanbeanofficial.com.

Body Copy - Sociosight.co
Gambar: Halaman Penjualan Website Leanbeanofficial.com

Jika Anda perhatikan, halaman penjualan yang terdapat di beranda website tersebut cukup panjang dan menyasar target audiens yang berada di fase sadar masalah.

Website tersebut menyasar audiens yang menyadari adanya masalah berat badan dan kebutuhan untuk menurunkannya. Namun, mereka belum menemukan solusi yang efektif. Selain itu, mereka juga belum mengenal brand LEANBEAN. Hal ini terlihat dari headline utama website yang berfokus untuk memperkenalkan brand tersebut.

Proses memindahkan audiens dari fase sadar masalah menuju fase kesadaran tertinggi dilakukan dengan menghadirkan headline dan body copy yang menggunakan kombinasi keempat gaya penulisan yang saya jelaskan sebelumnya.

Gaya eksposisi membawa audiens dari sadar masalah ke sadar solusi

Gaya eksposisi terlihat dalam penyampian informasi tentang bahan dasar produk, khususnya komponen “Glucomannan” yang menjadi solusi untuk mengurangi nafsu makan. Untuk memperkuat klaim, disertakan juga artikel ilmiah tentang uji klinis komponen ini. 

Selain itu, dipaparkan juga beberapa komponen lainnya untuk membantu metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Mempercepat metabolisme membantu dalam proses penurunan berat bedan.  

Penulisan dengan gaya eksposisi tersebut membantu target audiens yang sudah sadar memiliki masalah, melihat adanya suatu solusi untuk masalah mereka.

Gaya deskripsi membawa audiens dari sadar solusi ke sadar produk

Gaya deskripsi terlihat dari penyampaian manfaat produk LEANBEAN.

Salah satunya, terkait dengan sensor rasa, seperti mengurangi nafsu makan dan meningkatkan energi untuk mengatasi kelelahan fisik.

Tak lupa sensor penglihatan pun menjadi salah satu fokus dalam penyampaian body copy tersebut. Dengan mengonsumsi produk LEANBEAN secara teratur disertai dengan aktivitas fisik dan pola makan yang benar, target audiens mereka pun bisa melihat perubahan bentuk tubuh mereka, mencapai bentuk tubuh yang diharapkan.

Penulisan dengan gaya deskripsi tersebut membawa audiens menyadari bahwa produk LEANBEAN bisa menjadi solusi untuk masalah mereka. Di tahapan ini beberapa dari mereka mungkin mulai merasa yakin dengan produk tersebut, namun beberapa lagi mungkin masih ragu untuk mencoba produknya.

Gaya narasi dan persuasi membawa audiens dari sadar produk ke kesadaran tertinggi

Untuk meyakinkan audiens mereka, leanbeanofficial.com pun menampilkan copy dengan gaya narasi, berupa testimoni para pengguna produk. Copy narasi tersebut ditampilkan dalam bentuk video dan tulisan.

Kemudian, gaya persuasi terlihat dari penyampaian alasan perlunya memilih produk tersebut, mulai dari kandungan bahan berkualitas, pengiriman global, hingga jaminan uang kembali. Dan, akhirnya, gaya persuasi ditutup dengan ajakan untuk membeli produknya, melalui beberapa tombol CTA yang terdapat di halaman tersebut.

Sebuah contoh copy pendek dari iklan cetak sepatu NIKE

Jika anda pecinta olahraga, Anda pasti akrab dengan brand NIKE.

Melihat logonya saja, Anda sudah tahu bahwa NIKE adalah merek sepatu, khususnya untuk keperluan olahraga atau aktivitas yang berkarakter sporty. Banyak orang sudah mengetahui brand ini dan menyukainya. Dan, bahkan termasuk dalam bagian pelanggan yang loyal.

Tak heran bila copywriting yang dipublikasikan untuk brand NIKE umumnya menyasar audiens yang sudah berada pada tahapan sadar produk dan/atau kesadaran tertinggi.

Hanya butuh satu atau dua copy singkat, target audiens merepa pun sudah bisa mengambil keputusan, membeli atau tidak.

Body Copy - Sociosight.co
Gamabr: Contoh Copy Pendek dari Iklan NIKE

Contoh pada gambar di atas memperlihatkan sebuah headline dan body copy singkat dengan pendekatan gaya deskripsi, menyasar sensor penglihatan dan rasa.

Salah satunya, tersampaikan dalam kalimat, “The Nike Air Control II is for any women who sees (sensor lihat) running as a labor of love (sensor rasa)”.

Kalimat, “It’s designed for a woman’s foot and the way it pronates”, mendorong audiens mereka memvisualisasikan kenyamanan sepatu NIKE karena desainnya yang mampu menyesuaikan ergonomi tubuh.

Kalimat penutup di body copy, “…we provide the shoe. You provide the heart”, semakin melengkapi penyatuan sensor lihat dan rasa menjadi kesatuan yang utuh. 

Apa yang akan Anda lakukan saat melihat iklan di atas, jika Anda adalah perempuan yang mencintai olahraga berlari dengan kesungguhan hati? Dugaan saya, kemungkinan besar Anda ingin mencoba sepatu NIKE tersebut, setidaknya di toko.

Semakin brand Anda dikenal, semakin sedikit copy yang mungkin Anda butuhkan

Kedua contoh copywriting di atas memperlihatkan panjang pendeknya sebuah copy sangat bergantung pada seberapa dalam target audiens mengenal brand Anda.

Jika target audiens belum terlalu mengenal brand Anda, ada kemungkinan Anda membutuhkan copy yang lebih panjang atau beberapa copy untuk membawa mereka berpindah dari kesadaran rendah menuju kesadaran tertinggi. Hal ini karena mereka cenderung memiliki lebih banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Dengan copy yang lebih panjang, Anda dapat memberikan jawaban yang mereka butuhkan.

Bila demikian, bagaimana menampilkan copy kepada audiens yang tidak terlalu menikmati membaca tulisan yang panjang, padahal brand Anda masih baru?

Salah satu tipsnya, ubah copy panjang Anda dalam bentuk video!

Kembali ke contoh copy panjang yang ditampilkan di website leanbeanofficial.com.

Beberapa pengunjung website tersebut mungkin tidak tertarik untuk membaca hingga bagian terbawah halaman beranda leanbeanofficial.com. Namun, mereka bisa menyaksikan video yang disematkan tepat di bawah banner utama halaman tersebut. 

Cara lainnya, Anda tetap bisa menampilkan copy yang lebih singkat meskipun brand Anda masih baru dengan cara memberikan promo mendesak yang perlu segera diambil oleh audiens Anda dalam periode tertentu. Misalnya, promo gratis ongkos kirim, gratis menggunakan produk aplikasi selama 30 hari, dan sebagainya.

Kesimpulan

Jika headline copywriting adalah pembuka pintu untuk target audiens masuk dalam funnel marketing dan sales Anda, body copy adalah tempat Anda menunjukkan manfaat dan bukti untuk meyakinkan mereka sehingga termotivasi melakukan konversi. 

Anda pun bisa menggunakan salah satu atau kombinasi dari 4 (empat) gaya penulisan sebuah copy dan menyesuaikannya dengan tingkat kesadaran audiens terhadap brand Anda.

Panjang atau pendeknya copy bergantung pada seberapa banyak argumen yang Anda perlukan untuk meyakinkan audiens melakukan konversi. Sering kali banyak atau sedikitnya argumen tersebut dipengaruhi oleh seberapa akrab brand Anda di benak audiens.

Dan, untuk mengetahui keefektifan body copy yang Anda buat, satu-satunya cara adalah dengan mengetesnya!

Leave a Comment

Insight Pilihan

Direkomendasikan untuk Anda

Capek membuka berbagai tab browser untuk posting konten dan berinteraksi dengan audiens Anda di akun media sosial yang berbeda?

Segera hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mengelola akun media sosial - semua dalam satu dasbor.

Daftar Untuk Coba Gratis
Capek membuka berbagai tab browser untuk posting konten dan berinteraksi dengan audiens Anda di akun media sosial yang berbeda?
Segera hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mengelola akun media sosial - semua dalam satu dasbor.

Mau Menghemat Waktu Mengelola Beragam Akun Media Sosial?

Segera hadir, aplikasi Sociosight,  memudahkan menjadwalkan postingan di beragam akun media sosial, berinteraksi dengan pelanggan, dan menganalisis kinerja medsos, semua dalam satu dasbor.