Sebagai website dan mesin pencari kedua terbesar setelah Google, YouTube berpotensi membawa trafik untuk bisnis Anda. Memiliki channel YouTube tidak saja membantu Anda menjangkau target audiens melalui channel tersebut, tetapi juga mendukung strategi SEO untuk meningkatkan ranking website Anda di Google.
Cari Tahu Apakah Anda Perlu Memulai Sebuah Channel YouTube
Di artikel ini, Anda telah mengetahui setidaknya 7 (tujuh) manfaat YouTube untuk bisnis Anda, diantaranya:
- Menghemat biaya marketing.
- Menjangkau audiens yang lebih luas.
- Membantu bisnis Anda lebih mudah ditemukan di Google.
- Menampilkan beragam tema video yang relevan dengan brand Anda.
- Beriklan untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik.
- Menghasilkan uang dengan AdSense.
- Mendapatkan insight kinerja video Anda.
Terlepas dari manfaat YouTube tersebut, apakah layak menginvestasikan sumber daya untuk membangun channel YouTube dari brand Anda?
Tentunya, Anda tidak ingin menghabiskan waktu merekam video dengan peralatan canggih dan tidak menghasilkan apa pun, bukan?
Menjawab salah satu atau lebih dari 7 (tujuh) pertanyaan berikut mengonfirmasi kebutuhan bisnis Anda membuat channel YouTube sebagai strategi social media marketing Anda.
Table of Contents
Apakah Audiens Anda Menggunakan YouTube?
Salah satu kesamaan umum dari pengguna YouTube di seluruh dunia adalah target audiens yang berusia muda. Pun demikian, dengan pengguna di Indonesia.
70,8% pengguna YouTube di Indonesia berusia 18-44 tahun, dengan usia terbanyak berada di rentang usia 25-34 tahun (34,8%), berdasarkan laporan DataReportal (2021).
Karena itu, saat membuat video untuk channel YouTube Anda, ingatlah bahwa yang akan menonton video tersebut kebanyakan berusia muda.
Gunakan tone yang relevan untuk audiens berusia muda, yaitu video yang menyenangkan, menarik, dan terkadang memberi kejutan.
Jika video Anda membahas hal-hal yang teknis sekalipun, cobalah untuk membuatnya terlihat lebih menyenangkan.
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Apakah Anda Memiliki Platform eCommerce atau Menjual Produk Anda di Marketplace eCommerce?
Studi dari Buffer menyebutkan bahwa 85% calon pelanggan kemungkinan besar membeli produk secara online setelah melihat sebuah video tentang produk tersebut. Dan, sebagian besar dari mereka melihat video tersebut di situs atau aplikasi YouTube. Umumnya, mereka akan mencari tahu ulasan tentang produk, cara menggunakannya, serta testimoni pelanggan.
Karena itu, menghadirkan video Anda di YouTube menjadi salah satu cara untuk membangun hubungan emosional dengan target audiens di setiap tahapan marketing funnel Anda. Dan, bahkan bisa mendorong terjadinya penjualan langsung.
Anda dapat membuat video yang bermanfaat, misalnya ‘tren mode di tahun 2022’ atau video ‘tips memilih hadiah valentine untuk pasangan’. Kemudian, sertakan tautan di video tersebut untuk mengarahkan audiens Anda ke halaman situs yang relevan untuk melakukan transaksi.
Sebagai contoh, sebuah video dari channel YouTube yang menampilkan tutorial makeup menggunakan produk kecantikan.
Di bagian deskripsi video tersebut, Anda bisa mengklik beberapa tautan yang membawa Anda ke salah satu marketplace online untuk membeli produknya.
Apakah Anda Bisa Mengajarkan Apa yang Anda Lakukan ke Audiens Anda?
Selain mencari video bertema hiburan, para pengguna YouTube juga senang mencari video bertema edukasi, seperti tema ilmu pengetahuan & teknologi dan tutorial melakukan sesuatu.
Data dari Statista.com memperlihatkan pengguna YouTube di Indonesia melihat beragam video bertemakan tentang melakukan sesuatu (how to) atau tutorial dengan total durasi sekitar 45 ribu kali dalam 1000 detik.
Jika bisnis Anda bergerak di bidang jasa, dan Anda dapat mengajarkan atau berbagi pengetahuan dengan target audiens Anda, YouTube bisa menjadi channel media sosial untuk bisnis Anda.
Anda tidak harus selalu menampilkan informasi atau layanan yang Anda tawarkan. Sebaiknya kombinasikan dengan informasi lain, sepanjang relevan dengan industri Anda.
Contohnya, jika Anda adalah pelatih kebugaran tubuh, Anda bisa membuat video tutorial melakukan beberapa gerakannya di rumah, seperti video berikut ini.
Di bagian deskripsi video, channel YouTube tersebut di atas menyematkan tautan (link) untuk mendaftar konsultasi atau mentoring kebugaran tubuh.
Contoh lainnya, sebuah video dari Channel YouTube Sociosight tentang tutorial menggunakan aplikasi Sociosight.
Video tersebut menunjukkan proses pendaftaran untuk menggunakan aplikasi Sociosight.
Apakah Anda Memiliki Penawaran Kompleks yang Perlu Disederhanakan?
Jika Anda memiliki produk yang beragam atau layanan yang membutuhkan proses teknis yang rumit, video YouTube bisa membantu menyederhanakannya.
Anda bisa menjelaskan kompleksitas produk atau layanan Anda tersebut dalam rangkaian video pendek. Fitur playlist pada YouTube, dapat digunakan untuk mengelompokkan rangkaian video tersebut sehingga memudahkan audiens Anda mengakses dan membagikannya.
Apakah Anda Memiliki Sebuah Cerita yang Menarik?
Bukan hanya pecinta ritel yang terlibat dengan video di YouTube. Menurut HubSpot, 75% eksekutif bisnis menonton YouTube terkait pekerjaan mereka, setidaknya sekali dalam seminggu.
Namun, dengan 500 jam video diunggah ke YouTube setiap menitnya, mungkin menjadi tantangan tersendiri untuk membuat brand Anda bersinar. Terlebih di tengah persaingan dengan brand–brand lain yang telah memiliki ribuan, atau bahkan ratusan hingga jutaan pelanggan channel YouTube mereka.
Salah satu triknya, Anda perlu membuat sebuah cerita narasi yang memberi sentuhan personal. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan cerita ‘di balik layar’ pembuatan produk Anda.
Demikian pula, cerita tentang keseruan tim kerja Anda dalam mengerjakan pekerjaan mereka sehari-hari. Menampilkan video testimoni pelanggan dalam bentuk cerita menjadi strategi jitu untuk menumbuhkan channel YouTube Anda.
Apakah Anda Bersedia Berinvestasi di Waktu dan Uang untuk Video YouTube Anda?
Jika tujuan Anda untuk lansung berjualan, membuat channel YouTube mungkin bukan pilihan yang tepat. Anda membutuhkan waktu dan kesabaran untuk mengembangkan channel Anda.
Namun jika tujuan Anda untuk membangun kesadaran brand demi strategi marketing dan sales jangka panjang, membuat channel YouTube bisa menjadi pilihan.
Sama halnya dengan strategi mendatangkan trafik ke situs Anda melalui optimasi website dengan SEO, mendatangkan trafik ke channel YouTube yang dilakukan secara organik juga membutuhkan waktu.
Anda perlu mempublikasikan konten berkualitas secara regular. Itu berarti Anda membutuhkan sumber daya, baik untuk perlengkapan maupun sumber daya manusia.
Di sisi lain, trafik ke channel YouTube Anda mungkin masih sedikit dalam enam hingga 12 bulan pertama. Kecuali, Anda beriklan dengan Google Ads atau memiliki database email untuk mengarahkan orang-orang ke channel Anda.
Bujet Rendah, Dampak Tinggi
Meskipun membutuhkan bujet dan waktu untuk melihat hasil dari strategi digital marketing menggunakan YouTube, kabar baiknya, Anda bisa memulai dengan peralatan sederhana.
Dengan kamera smartphone, Anda sudah bisa membuat video yang berkualitas.
Dan, jika Anda berhasil mencapai titik tertentu dalam jumlah pelanggan atau subscriber, Anda akan lebih cepat melihat pertumbuhan channel YouTube Anda.
Anda tidak perlu mencapai jutaan subscriber untuk membawa pelanggan potensial ke bisnis Anda. Banyak usaha kecil dengan ribuan subscriber berhasil melihat pertumbuhan prospek yang masuk melalui channel YouTube, terutama setelah menjadi mitra YouTube.
5 Keuntungan Menjadi Mitra YouTube
Untuk menjadi partner atau mitra YouTube, Anda hanya membutuhkan 1000 subscriber. Dengan menjadi mitra, Anda bisa mengakses fitur-fitur tambahan dari YouTube, diantaranya:
Monetisasi channel YouTube Anda
Salah satu keuntungan terbesar adalah kemampuan untuk memonetisasi video di channel YouTube Anda. Jika video Anda mematuhi pedoman komunitas YouTube, YouTube akan menambahkan iklan tertarget ke setiap video yang Anda unggah. Anda pun berpotensi mendapatkan penghasilan tembahan dari setiap iklan yang diklik tersebut.
Menjangkau audiens di seluruh dunia
Menjadi mitra YouTube akan membuat Anda menerima manfaat tambahan berupa promosi ekstra. Channel YouTube Anda akan ikut dalam berbagai program periklanan tidak hanya di YouTube, tetapi di situs lain dan bahkan offline. Karena YouTube memberikan promosi tambahan untuk channel Anda, Anda pun bebas bekreasi membuat video lebih banyak untuk menumbuhkan audiens Anda.
Program Pengembangan
Menjadi mitra YouTube memberi kesempatan kepada Anda mengakses program pengembangan khusus untuk meningkatkan kualitas konten channel YouTube Anda.
Melalui program tersebut, Anda bisa mengakses berbagai materi pembelajaran, termasuk bagaimana membuat copywriting visual menggunakan YouTube. Anda akan mendapat beragam tips copywriting yang menjual, termasuk cara menyusun headline copywriting dan body copywriting di deskripsi video.
Anda juga memiliki akses ke fitur analitik yang lebih lengkap untuk membantu Anda menganalisis kinerja konten dan meningkatkan kualitasnya.
Copyright
Sebagai mitra YouTube, Anda memiliki semua hak cipta dan distribusi atas konten asli yang Anda unggah di channel YouTube Anda. Berbeda dengan non-mitra, yang harus memberi YouTube hak untuk mengelola video non-mitra sesuai keinginan YouTube.
Tetap perlu diingat, bila menggunggah konten yang bukan hasil karya Anda, pastikan mendapat izin dari semua pihak ketiga sebelum menggunggah ke channel YouTube Anda.
Eksposur Tambahan
Keuntungan lainnya, video Anda berpeluang muncul di bagian atas hasil pencarian, yang tentunya memberi eksposur tambahan yang dapat membawa keuntungan dalam proses marketing dan sales Anda.
YouTube juga akan mensindikasi video Anda ke situs mitra YouTube lainnya untuk membantu Anda menjangkau pemirsa di luar situs web utama YouTube. Eksposur tambahan ini membantu mencegah video Anda hilang diantara jutaan video lainnya yang ada di YouTube.
Apakah Anda Memiliki Channel Digital Marketing Lainnya untuk Mendistribusikan Video YouTube Anda?
Selayaknya sebuah website membutuhkan dukungan atau voting dari situs lainnya, termasuk situs media sosial untuk menaikkan ranking organik di Google, pun demikian dengan channel YouTube Anda.
Anda membutuhkan channel distribusi lainnya untuk membagikan video YouTube Anda sehingga menjangkau semakin banyak audiens yang berpotensi membagikan video tersebut. Semakin banyak voting atas video YouTube Anda, semakin meningkatkan peluang kemunculan video tersebut di Google dan juga di pencarian platform itu sendiri.
Untuk menyasar audiens di Indonesia, Anda bisa mempertimbangkan mendistribusikan video YouTube Anda di website Anda dan beberapa platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest, dan LinkedIn.
Untuk memudahkan mendistribusikan tanpa perlu mengunggah ke setiap platform medos sosial tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi Sociosight. Unggah sekali dan distribusikan bersamaan ke semua platform media sosial.
Kesimpulan
Jika Anda menjawab ya atas salah satu atau lebih dari 7 (tujuh) pertanyaan di atas, kemungkinan besar bisnis Anda perlu memiliki channel YouTube. Dan, jika demikian, mulailah mengecek channel YouTube dari pesaing Anda dan rencanakan strategi digital marketing Anda menggunakan YouTube.