Mengetahui metrik Instagram mana saja yang berperan dalam pencapaian strategi social media marketing akan membantu Anda melakukan penyesuaian strategi untuk pencapaian tujuan marketing dan sales Anda.
Anda telah menetapkan siapa yang akan menjadi target audiens Anda. Dan, Anda telah membuat beberapa buyer persona untuk mengelompokkan karakteristik audiens Anda tersebut.
Berdasarkan karakteristik setiap buyer persona tersebut, Anda pun telah mampu menentukan topik konten Instagram seperti apa yang relevan untuk mereka dan tentunya sesuai dengan tujuan kehadiran brand Anda di media sosial.
Namun demikian, bila Anda tidak mengetahui metrik Instagram yang perlu diukur untuk menentukan keberhasilan konten Anda, sia-sialah Anda membuat konten tersebut.
[11] Metrik Instagram Untuk Memonitor Keberhasilan Konten Anda
Lalu, metrik Instagram apa saja yang perlu Anda pantau?
Berikut 11 Metrik Instagram untuk menilai keberhasilan konten Anda.
Table of Contents
Metrik Instagram #1: Reach
Reach Instagram menunjukkan berapa akun unik yang melihat postingan Anda. Jangan sampai tertukar dengan pengertian Impression!
Impression Instagram menunjukkan berapa kali postingan Anda dilihat. Impression dapat menghitung akun unik yang sama beberapa kali, yaitu setiap kali mereka menerima tayangan konten Instagram Anda.
Sementara itu, Reach, hanya mengukur akun unik sekali dan hanya menyertakan Impression saat akun tersebut terlibat dengan konten Anda, minimal melihat konten tersebut.
Dengan demikian, jumlah Impression tidak akan pernah lebih rendah dari Reach.
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang Mari lihat contoh berikut ini.
Sebuah postingan Instagram di atas mendapatkan 80 Reach [1], artinya terdapat 80 akun Instagram unik yang melihat postingan tersebut.
Di sisi lain, postingan tersebut mendapatkan 105 Impression [2], artinya postingan tersebut dilihat sebanyak 105 kali oleh total 80 akun Instagram unik.
Dengan demikian, Anda bisa mendapat nilai rata-rata Impression terhadap Reach dari postingan tersebut, yaitu 1,3 kali. Itu berarti setiap akun unik tersebut di Reach telah melihat postingan di atas sebanyak 1,3 kali.
Mengapa Reach menjadi salah satu metrik Instagram yang penting?
Dengan mengetahui jumlah Reach, Anda bisa mengukur berapa akun unik yang bisa dijangkau oleh postingan Anda. Berapa jumlah follower dan non-follower yang terjangkau oleh postingan tersebut.
Gambar Insight Instagram di bawah ini menunjukkan sebuah postingan Instagram yang berhasil menjangkau 61 follower [3], atau sekitar 31% dari total follower.
Postingan tersebut juga mampu menjangkau 19 akun lain yang belum menjadi follower [4].
Hubungan Metrik Instagram Rach dengan Jumlah Follower Anda
Data Reach memberi gambaran bahwa setiap kali Anda memposting sesuatu, kecil kemungkinan setiap follower Anda akan melihatnya. Bisa jadi Sebagian dari mereka kurang aktif di Instagram, atau mungkin sudah lama tidak berinteraksi dengan tipe konten seperti yang Anda buat.
JIka follower Anda tidak terlibat dengan konten Anda secara reguler, algoritma Instagram mungkin tidak memprioritaskan menampilkan postingan Anda di Feed mereka.
Sebagai pemilik brand, tentunya Anda mengharapkan persentase Reach postingan Anda terhadap follower semakin tinggi, bukan?
Semakin tinggi Reach menandakan follower Anda semakin terlibat dengan konten Anda, yang juga sekaligus mengonfirmasi kesesuaian mereka dengan salah satu buyer persona yang telah Anda buat.
Di sisi lain, jika persentase Reach terhadap jumlah follower tidak sesuai dengan harapan Anda, ada baiknya Anda mengevaluasi kembali daftar follower Anda.
Bila perlu, hapus akun, yang sudah lama tidak berinteraksi dengan Anda, dari daftar follower Anda. Dan, fokuslah membangun interaksi dengan akun-akun lain, baik yang sudah menjadi follower ataupun belum, yang sesuai dengan gambaran buyer persona Anda.
Lalu, berapa tingkat Reach terhadap follower atau Reach Rate yang bisa dikatakan bagus?
Dalam hal Reach, tidak ada angka spesifik yang harus Anda tuju. Tingkat Reach yang baik akan berbeda untuk setiap brand.
Namun, Anda bisa menggunakan studi dari Statista, 2019, sebagai acuan untuk mengetahui rata-rata Reach Rate berdasarkan jumlah followers.
Data tersebut di atas menunjukkan:
- Brand dengan jumlah follower di bawah 10K rata-rata memiliki 26,6% Reach Rate untuk Instagram Feed post dan 8,4% untuk Instagram Story.
- Brand dengan jumlah follower 10K-50K rata-rata memiliki 25,1% Reach Rate untuk Instagram Feed post dan 5,4% untuk Instagram Story.
- Brand dengan jumlah follower 50K-200K rata-rata memiliki 18,3 % Reach Rate untuk Instagram Feed post dan 3,5% untuk Instagram Story.
- Brand dengan jumlah follower di atas 200K rata-rata memiliki 13,8 % Reach Rate untuk Instagram Feed post dan 2,3% untuk Instagram Story.
Anda pasti ingin menjangkau sebanyak mungkin follower Anda, bukan? Namun, seperti yang Anda lihat pada grafik di atas, akun dengan lebih banyak follower cenderung memiliki tingkat jangkauan atau Reach Rate yang lebih rendah.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa postingan di Feed Instagram mendapatkan Reach yang jauh lebih tinggi daripada IG Story, karena Story tidak akan muncul di halaman Explore Instagram dan Story hanya bertahan selama 24 jam saja.
Sementara itu, postingan di Feed Instagram rata-rata bisa bertahan selama 48 jam untuk terus mendapatkan interaksi, atau bahkan lebih jika berhasil memanfaatkan efek viral suatu postingan. Misalnya, postingan Anda berhasil masuk ke halaman Explore Instagram!
Hubungan Reach Rate dengan karakteristik akun non-follower
Di sisi lain, jika Reach terhadap akun non-follower tidak sesuai harapan Anda, ada baiknya Anda mengevaluasi saluran yang digunakan Instagram untuk menjangkau audiens non-follower Anda.
Salah satunya, dari penggunaan hashtag.
Jika Anda menggunakan aplikasi kelola media sosial seperti Sociosight.co Anda bisa mendapatkan informasi hashtags mana yang memberikan Reach tertinggi. (Catatan: fitur analisis hashtag masih dalam pengembangan).
Anda dapat menggunakan hashtag tersebut sebagai hashtag wajib di postingan Anda, tentunya sepanjang topik yang Anda bahas di postingan tersebut relevan dengan hashtag yang Anda gunakan.
Pengaruh metrik Instagram Reach Rate terhadap tingkat Konversi
Mengukur Reach menjadi langkah awal Anda untuk mengukur tingkat konversi yang ingin Anda hasilkan melalui strategi digital marketing di Instagram.
Konversi tersebut dapat berupa tingkat interaksi terhadap postingan Anda, seperti Like, Comment, Share, Save, dan Kunjungan ke Profile. Konversi lainnya, tentu terkait dengan tujuan marketing dan sales Anda, misalnya terkait kunjungan ke website atau landing page lainnya untuk melakukan transaksi atau reservasi untuk konsultasi.
Jika Reach Rate atas postingan Anda tinggi, tentunya peluang terjadinya konversi menjadi tinggi juga.
Setidaknya hal ini dibuktikan dari studi yang dipublikasikan di bazaarvoice.com, yang menyatakan di antara brand-brand yang memimpin di media sosial, semakin tinggi Reach Rate, semakin tinggi pula kunjungan ke website.
Berikut ini hasil studi Bazaarvoice.com terkait dampak Reach Rate terhadap tingkat konversi.
Grafik di atas memberikan gambaran, rata-rata tingkat konversi untuk brand-brand dengan follower di atas 50K, berada di kisaran 0,4% – 1,0%. Sedangkan rata-rata tingkat konversi untuk brand-brand dengan follower di bawah 50K, berada di kisaran 1,8% – 2,2%.
Sedemikian pentingnya mengukur metrik Instagram Reach untuk mengukur tingkat kesadaran terhadap brand Anda dan juga dampaknya terhadap konversi, Anda perlu menyusun stretegi untuk mendorong pertumbuhan Reach Anda. Baca artikel ini untuk meningkatkan Reach konten Instagram Anda.
Metrik Instagram #2: Impression
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Impression menunjukkan berapa kali postingan Instagram Anda dilihat. Bisa jadi, satu akun unik melihat lebih dari satu kali postingan Anda.
Pertanyaannya, apakah mengukur metrik Instagram Impression juga penting? Apa tidak cukup mengetahui jumlah Reach atau akun unik yang berhasil dijangkau oleh postingan Anda?
Memantau Impression konten Instagram Anda bertujuan untuk mengetahui tingkat relevansi konten Anda terhadap akun unik yang berhasil Anda jangkau melalui konten tersebut.
Niai rata-rata Impression terhadap Reach (Impression/Reach) per postingan yang lebih dari 1 (satu) bisa mengindikasikan rata-rata akun unik yang Anda jangkau memiliki minat terhadap postingan tersebut.
Semakin tinggi nilai Impression/Reach, menandakan semakin relevannya konten Instagram Anda terhadap minat dari akun unik yang Anda jangkau.
Anda pun bisa mengharapkan interaksi atau keterlibatan yang semakin tinggi dari akun unik tersebut terhadap postingan Anda. Misalnya, memberikan Likes dan/atau Comment, melakukan Share dan/atau Save, dan/atau mengunjungi profil/Bio Anda.
Dan, semakin tingginya tingkat interaksi atau Engagement Rate dari akun yang melihat postingan Anda, semakin tinggi pula peluang postingan Anda disarankan oleh Instagram ke akun-akun lainnya yang mungkin belum menjadi follower Anda, termasuk memunculkannya di halaman Explore.
Jadi, tidak ada alasan untuk mengabaikan metrik Instagram yang satu ini, bukan?
Metrik Instagram #3: Tingkat Pertumbuhan Follower
Jumlah follower mungkin bisa memberikan kebanggaan tersendiri untuk brand Anda, karena menunjukkan tingkat kepopuleran brand Anda.
Namun, jumlah follower sebenarnya tidak menunjukkan kualitas strategi marketing Instagram Anda.
Tingkat pertumbuhan follower itu yang justru menjadi metrik Instagram yang perlu Anda pantau. Metrik Instagram yang satu ini memberikan gambaran seberapa luas jangkauan atau Reach Anda dalam menarik pengguna Instagram yang belum menjadi follower Anda.
Lihat gambar berikut untuk contoh:
Akun tersebut menunjukkan tingkat pertumbuhan follower +165% [5] selama 30 hari terakhir.
Contoh lainnya, Anda mendapatkan 100 pengikut baru setiap bulannya. Jika Anda memulai dengan 1000 follower, itu berarti tingkat pertumbuhan Anda adalah 10%, yang berarti sangat bagus.
Namun, jika Anda memulai dengan 10.000 follower, itu berarti tingkat pertumbuhan follower Anda hanya di angka 1%. Angka ini mengindikasikan strategi marketing Instagram Anda mandek, dan mungkin sudah saatnya Anda mencoba strategi baru.
Metrik Instagram #4: Geografi Follower
Memantau metrik Instagram data geografi atau lokasi follower akan membantu Anda mengetahui asal negara dan kota dari sebagian besar follower Anda.
Jika konten Anda menyasar pengguna Instagram dari berbagai negara, data lokasi follower bisa membantu menyesuaikan konten Anda dengan karakteristik follower di lokasi tersebut, termasuk kapan mereka aktif di Instagram.
Memantau data lokasi juga sangat berguna jika Anda mengharapkan audiens Anda untuk mengunjungi lokasi tempat bisnis Anda atau menjalankan bisnis online dengan target geo-lokasi tertentu.
Metrik Instagram #5: Demografi Follower
Memantau metrik Instagram demografi follower akan membantu Anda mendapatkan informasi tentang gambaran usia dan jenis kelamin dari follower Anda. Data ini tentunya juga penting untuk membantu Anda membuat konten yang relevan dengan karakteritik follower Anda dari sisi usia dan jenis kelamin.
Sebagai contoh, Anda memiliki toko online, menjual pakaian dengan target audiens menyasar kaum perempuan usia 18-34 tahun.
Bila data demografi Anda, justru menunjukkan bahwa sebagian besar jenis kelamin follower Anda adalah laki-laki, mungkin Anda perlu menyesuaikan tipe konten yang Anda buat.
Bila konten sebelumnya menyasar langsung kaum perempuan, maka kini Anda bisa membuat konten untuk menyasar kaum laki-laki supaya mereka tertarik membeli produk Anda untuk diberikan kepada saudari, teman perempuan, atau istri mereka.
Atau, dari data tersebut, Anda juga bisa mengambil tindakan oleh mencoba menjangkau akun-akun baru yang profilnya adalah kaum perempuan di rentang usia yang Anda targetkan.
Metrik Instagram #6: Kapan Follower paling Aktif di Instagram
Metrik Instagram yang satu ini membantu Anda untuk menentukan jam berapa sebagaian besar follower Anda aktif di Instagram di hari-hari Anda menerbitkan postingan.
Di menu “Most Active Times” Anda bisa melihat jam berapa di hari apa, follower Anda paling banyak aktif atau online di Instagram. Jika Anda ketuk atau tap salah satu bar dari grafik tersebut, Anda akan melihat jumlah follower Anda yang online per jam yang tersebut di bar.
Sebagai contoh, gambar di bawah ini menunjukkan sebagian besar follower akun Instagram tersebut membuka aplikasi Instagram mereka pada pukul 9-an malam.
Itu Artinya, jika Anda hendak menerbitkan postingan di hari Senin, sebaiknya terbitkan postingan Anda sebelum jam 9 malam untuk meningkatkan Reach Rate Anda.
Dengan mengetahui gambaran hari dan jam berapa saja sebagian besar follower Anda aktif di Instagram selama seminggu atau sebulan terakhir, Anda bisa menyesuaikan penjadwalan konten Instagram Anda dengan lebih baik.
Dengan menggunakan aplikasi kelola media sosial atau social media management tool seperti aplikasi Sociosight, Anda dapat mengatur hari dan jam berapa postingan Anda akan terbit. Dan, Anda dapat mengatur penjadwalan tersebut untuk satu periode tertentu, misalnya satu minggu atau satu bulan di muka.
Metrik Instagram #7: Engagement
Engagement atau Interaksi adalah metrik Instagram untuk melihat banyaknya respon yang postingan Instagram Anda dapatkan berdasarkan tipe engagement yang Anda dipilih.
Di Instagram Insight atau aplikasi kelola media sosial lainnya, Anda bisa mengurutkan postingan Anda untuk mengetahui konten mana yang memiliki interaksi tertinggi sesuai dengan metrik Instagram engagement yang Anda pilih.
Metrik Interaksi Postingan Feed Instagram
Berikut ini beberapa metrik Instagram yang bisa Anda pilih untuk mengurutkan konten Instagram Feed Anda berdasarkan tingkat popularitas atas interaksi yang diterimanya::
- Reach (Jangkauan)
- Impressions (Tayangan)
- Likes (Suka)
- Comments (Komentar)
- Saves (Frekuensi Disimpan)
- Shares (Berbagi)
- Video Views (Tayangan Video)
- Post Interaction (Total Interaksi Per Postingan)
- Profile Visits (Kunjungan Profil)
- Website Taps (Ketukan Situs Web)
- Text Button Taps (Ketukan Tombol Teks)
- Business Address Taps (Ketukan Alamat Bisnis)
- Call Button Taps (Ketukan Tombol Hubungi)
- Email Button Taps (Ketukan Tombol Email)
Metrik Interaksi Postingan Story Instagram
Berikut ini beberapa metrik Instagram yang bisa Anda pilih untuk mengurutkan konten Instagram Story di halaman Instagram Insight berdasarkan tingkat popularitas atas interaksi yang diterimanya:
- Reach (Tayangan)
- Impression (Tayangan)
- Back (Kembali)
- Forward (Selanjutnya)
- Exited (Keluar)
- Next Story (Cerita Selanjutnya)
- Link Clicks (Klik Tautan)
- Replies (Balasan)
- Shares (Berbagi)
- Story Interaction (Interaksi Cerita)
- Profile Visits (Kunjungan Profil)
- Business Address Taps (Ketukan Alamat Bisnis)
- Text Button Taps (Ketukan Tombol Teks)
- Website Taps (Ketukan Situs Web)
- Call Button Taps (Ketukan Tombol Hubungi)
- Email Button Taps (Ketukan Tombol Email)
Salah satu cara mengukur bagaimana audiens Anda terlibat dengan Cerita atau Story Anda adalah dengan memantau ketukan Kembali (Back), ketukan Cerita Selanjutnya (Next Story), ketukan keluar, dan ketukan Balasan.
Forward (Selanjutnya)
Ketukan Cerita Selanjutnya, menujukkan berapa kali pemirsa Cerita Anda mengetuk sisi kanan layar untuk melompat ke Cerita Anda berikutnya.
Kembali (Back)
Ketukan Kembali (Back) menunjukkan berapa kali pemirsa mengetuk sisi kiri layar untuk menonton ulang Cerita Anda sebelumnya.
Jika Anda mendapatkan cukup banyak ketukan Kembali pada Cerita Anda, bisa menjadi pertanda bagus! Itu artinya, pemirsa Anda menganggap Cerita Anda layak untuk disimak ulang atau Cerita tersebut menarik perhatian mereka saat mereka menelusuri Cerita Anda dengan cepat.
Catatlah konten Cerita Anda yang mendapat banyak ketukan Kembali karena Anda mungkin bisa menjadikan konten tersebut sebagai tolok ukur pembuatan konten Anda.
Next Story (Cerita Selanjutnya) & Exited (Keluar)
Ketukan Cerita Selanjutnya menunjukkan berapa kali pemirsa melewatkan atau skip Cerita Anda untuk melihat Cerita dari akun/orang selanjutnya.
Sementara itu, ketukan Keluar berarti berapa banyak yang mengetuk tombol keluar dari Instagram Story setelah melihat Cerita Anda.
Meskipun metrik Instagram Cerita Selanjutnya dan Keluar terlihat sama, metrik Keluar memiliki konotasi yang lebih baik.
Sebagai contoh, bila pemirsa Anda Keluar dari IG Story, bisa jadi karena mereka kehabisan waktu untuk menonton semua Cerita. Selain itu, bisa juga mereka keluar karena mengetuk tautan atau link yang Anda sertakan di Cerita Anda.
Di sisi lain, ketukan Cerita Selanjutnya lebih menunjukkan kurangnya minat pemirsa tersebut terhadap Cerita Anda sehingga mereka memilih untuk berpindah ke Cerita dari akun/orang lain. Data seperti ini dapat membantu Anda untuk menentukan berapa banyak Cerita Anda yang optimal, apakah 3 slide, 10 slide, atau jumlah lainnya.
Metrik Instagram Cerita Selanjutnya juga bisa membantu Anda untuk menilai kualitas konten Anda. Jika terlalu banyak pemirsa yang melihat Cerita Anda mengetuk Cerita Selanjutnya, Anda mungkin perlu mengevaluasi konten Cerita Anda.
Tentunya Anda ingin membuat Cerita yang menarik pemirsa untuk terus mengetuk ke slide Cerita Anda selanjutnya, dan bahkan kembali ke slide Cerita Anda sebelumnya, bukan?
Karena sebagian besar pemirsa mengetuk cepat saat menyaksikan Cerita Instagram, memantau berapa ketukan Kembali, ketukan slide Selanjutnya, ketukan Cerita Selanjutnya, dan ketukan Keluar bisa memberi indikasi baik atau tidaknya kinerja Cerita Anda.
Replies (Balasan)
Di sisi lain, ketukan Balasan menunjukkan audiens Anda sangat tertarik dengan Cerita Anda dan bahkan mengirimkan pesan kepada Anda terkait respon mereka atas Cerita Anda tersebut.
Hanya saja, berbeda dengan komentar pada postingan Feed Instagram, komentar pada Instagram Story tidak ditampikan untuk umum, melainkan hanya muncul di pesan masuk (inbox) Anda.
Membuat Cerita Instagram yang mendorong follower Anda untuk membalas Cerita tersebut menjadi cara yang baik untuk meningkatkan interaksi atau Engagement Cerita Anda secara keseluruhan. Interaksi tersebut tidak hanya membantu membuat Cerita Anda ditempatkan di bagian atas feed follower Anda, tetapi juga membantu meningkatkan hubungan yang lebih dalam dengan pemirsa Anda.
Metrik Instagram #8: Engagement Rate
Engagement Rate atau Tingkat Interaksi adalah metrik Instagram yang memberikan gambaran persentase tingkat interaksi terhadap postingan Anda dibandingkan dengan indikator tertentu, diantaranya Reach (Jangkauan), Follower (Pengikut), Impression (Impresi), dan/atau Total View (Tayangan).
Memantau metrik Instagram Engagement Rate memberikan gambaran kepada Anda tentang nilai dari konten Anda terhadap target audiens Anda.
Engagement Rate yang tinggi menunjukkan tingginya nilai konten Anda bagi target audiens Anda.
Dampaknya, algoritma Instagram pun akan memandang pentingnya konten Anda untuk ditampilkan ke audiens yang lebih luas, bahkan bila perlu hingga ke halaman Explore Instagram, tempat menampilkan konten-konten dengan tingkat interaksi yang tinggi.
Demikian sebaliknya, jika Engagement Rate Anda rendah, Anda mungkin perlu mengevaluasi strategi marketing Instagram Anda. Apakah Anda perlu mengganti tipe konten, menyasar audiens yang berbeda, menggunakan format tampilan visual yang berbeda, atau bahkan ukuran post Instagram yang berbeda.
Formula untuk mengukur Engagement Rate sendiri ada beberapa jenis sesuai dengan tujuan pengukurannya, yaitu:
Formula-1: Engagement Rate by Followers (ERF)
Formula ini untuk mengukur tingkat interaksi terhadap postingan Instagram Anda dibandingkan terhadap jumlah pengikut atau follower Anda.
Formulanya:
ERF = Total Engagement (Likes + Comments)/Total Followers * 100
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menggunakan formula ERF untuk mengukur metrik Instagram tingkat interaksi terhadap postingan Anda:
- Penggunaan formula ERF biasanya menghasilkan data yang lebih stabil karena hanya berpedoman pada pertumbuhan jumlah follower.
- Hanya saja, menggunakan formula ini tidak selalu memberikan gambaran lengkap karena tidak memperhitungkan angka jangkauan viral atau Viral Reach Effect. Dan, saat jumlah follower Anda meningkat, tingkat keterlibatannya pun bisa turun.
Anda bisa mengggunakan data rata-rata tingkat interaksi atau Engagement Rate by Follower berikut sebagai tolok ukur bagus tidaknya pencapaian ERF Anda.
Karena semakin tinggi jumlah follower bisa membuat tangkat interaksi menurun, Anda bisa menggunakan juga data berikut sebagai tolok ukur rata-rata ERF berdasarkan jumlah follower dari akun Instagram Bisnis yang diteliti per tahun 2021.
Sementara itu, studi dari SocialInsider per Q1 2022 menunjukkan rata-rata ERF per postingan Instagram di berbagai Industri, yaitu 1.02%
Anda bisa menggunakan data berikut sebagai tolok ukur ERF per Industri, yang tentunya disesuaikan dengan industri dari bisnis Anda.
Karena data Likes & Comments terbuka untuk umum, formula ini bisa Anda gunakan untuk:
1. Membandingkan kinerja postingan Anda dengan postingan dari akun sejenis atau pesaing Anda.
Anda bisa menghitung ERF dari pesaing Anda dan kemudian bandingkan dengan ERF postingan Anda.
Untuk hasil yang lebih optimal, cobalah hitung ERF dari beberapa pesaing Anda, misalnya 3 (tiga) pesaing.
Jika ERF Anda ternyata lebih rendah dari rata-rata ERF para pesaing Anda, ini mengindikasikan bahwa konten Anda mungkin tidak relevan dengan follower Anda. Dengan data ini, Anda bisa melakukan penyesuaian strategi, apakah menyesuaikan konten atau mencari follower yang lebih relevan dengan brand Anda.
2. Memilih Instagram Influencer yang akan Anda ajak bekerja sama.
Sebelum memilih Instagram Influencer, Anda mungkin perlu mengetahui bagaimana dampak brand mereka terhadap pengikut atau follower mereka.
Anda bisa membandingkan ERF dari beberapa Influencer yang berpotensi menjadi mitra kerja Anda.
Engagement Rate yang tinggi menunjukkan brand Influencer tersebut memiliki pengaruh positif terhadap para follower mereka.
Jika nilainya rendah, Anda bisa menduga banyak follower mereka yang sudah tidak aktif, mereka menyasar target audiens yang salah, atau follower mereka adalah follower palsu, alias akun robot.
Formula-2: Engagement Rate by Reach (ERR)
Formula ini mengukur tingkat interaksi terhadap postingan Anda dibandingkan dengan Reach atau jumlah akun unik yang terjangkau oleh postingan tersebut.
Jika Engagement Rate by Follower (ERF) biasanya digunakan untuk mengukur kinerja konten Instagram Anda dibandingkan terhadap akun-akun pesaing, pengukuran Engagement Rate by Reach (ERR) untuk melihat bagaimana konten Anda memberi dampak kepada akun-akun unik yang telah melihat konten tersebut.
Formulanya:
ERR (per Post) = Total Engagement Per Post/Reach Per Post * 100
Total Engagement Per Post = Total (Likes + Comments + Shares + Save)
Rata-rat ERR untuk banyak post = Total ERR/Total Posts
ERR bisa menjadi formula pengukuran yang lebih akurat karena tidak semua follower melihat konten Anda. Dan, bisa jadi yang melihat konten Anda belum menjadi follower. Akun-akun non-follower tersebut bisa melihat konten Anda melalui hashtag, saat konten Anda tersebut dibagikan, atau melalui cara lain.
Hanya saja, jumlah Reach sebagai dasar pengukuran formula ini sering berfluktuasi, sehingga menjadi sulit dikontrol.
Sebagai contoh, Anda menerbitkan sebuah video Instagram Reel dan menjangkau 10,000 akun unik, yang sebagian besar adalah non-follower Anda.
Di kesempatan lainnya, Anda menerbitkan Reel kembali, tetapi kali ini hanya menjangkau 1000an akun unik saja. Perbedaan jangkauan atau Reach ini bisa menghasilkan tingkat interaksi atau Engagemment Rate yang tidak proporsional.
Formula-3: Engagement Rate by Impression (ER Impression)
Anda bisa menggunakan formula ER Impression ini untuk mengukur tingkat interaksi terhadap postingan Anda dibandingkan dengan total kemunculan postingan tersebut di layar akun-akun unik yang melihatnya.
Memantau metrik Instagram ER Impression sngat berguna saat Anda menjalankan kampanye iklan berbayar. Formula ini untuk menilai efektif tidaknya konten iklan Anda terhadap jumlah kemunculan iklan tersebut di layar audiens yang dijangkau oleh iklan.
Sebagai contoh, iklan Anda ditampilkan sebanyak 1000 (Impression) kali di hadapan 500 akun unik. Itu artinya setiap akun unik (Reach) rata-rata melihat iklan Anda sebanyak 2 (dua) kali.
Bisa jadi, saat pertama kali melihat iklan Anda, akun unik tersebut hanya melihat saja atau mungkin memberikan interaksi Likes saja. Saat melihat akun Anda untuk kedua kalinya, bisa jadi akun tersebut bertanya kepada Anda melalui kolum komentar, atau mengklik tautan yang terdapat di iklan untuk mencari informasi lebih lanjut.
Formulanya:
ER impressions = Total engagement per post / Total impressions *100
Rata-rata ER impressions = Total ER impressions / Total posts
Dengan demikian, ER Impression yang tinggi menunjukkan konten Iklan Anda relevan dengan target audiens yang Anda sasar melalui iklan tersebut.
Jika sebaliknya, Anda perlu mengubah strategi konten Anda. Misalnya, mengubah tampilan visual dari iklan Anda, mengubah headline copywriting atau body copy dari iklan Anda, atau bahkan mengubah target audiens Anda.
Karena itu, saat pertama kali Anda meluncurkan sebuah kampanye iklan, ada baiknya Anda melakukan uji coba beberapa set iklan.
Misalnya, Anda membuat 3 (tiga) set iklan dengan caption yang sama dan target audiens yang sama, namun visualisasi berbeda. Bandingkan ketiga set iklan tersebut setelah Anda menjalankannya selama 3-4 hari.
Lalu, pilihlah set iklan yang memiliki ER Impression tertinggi untuk Anda jalankan di hari-hari berikutnya. Dengan cara ini, Anda bisa mengoptimalkan penggunakan bujet iklan Anda untuk mencapai konversi yang diinginkan.
Menurut Adbraze.com, rata-rata ER Impressions postingan Feed Instagram adalah 0,98%.
Formula-4: Engagement Rate by Views (ER Views)
Jika video adalah tipe konten utama untuk brand Anda, Anda mungkin ingin mengetahui berapa banyak orang yang memilih untuk terlibat dengan video Anda setelah menontonnya.
Formulanya:
ER View = Total Engagement di Postingan Video/Total View Video * 100
Rata-rata ER View = Total ER View/Total Post
Formula tersebut cocok untuk mengukur jika tujuan Anda menampilkan konten video untuk menghasilkan interaksi.
Hanya saja, perlu diingat bahwa Total View Video tersebut termasuk pengulangan View oleh akun unik yang sama. Itu artinya, akun unik yang menonton vieo Anda bisa menontonnya beberapa kali, namun belum tentu berinteraksi setiap kali mereka menonton video Anda.
Formula-4: Engagement Rate khusus untuk Instagram Story
Salah satu metode popular untuk menghitung tingkat interaksi pada Cerita Anda atau Instagram Story adalah:
Interaksi Per Story = Reach Per Story/Total Follower * 100
Metrik Instagram tersebut untuk mengetahui berapa persen follower yang melihat Cerita Anda.
Mengukur kinerja Instagram Story Anda bisa membantu Anda meningkatkan kualitas konten Instagram Anda yang tentunya bisa digunakan untuk mendorong audiens Anda tersebut melakukan konversi, seperti klik tautan di Story untuk melakukan pembelian. Bagaimana pun juga, sebagian besar generasi milenial dan Z menggunakan IG Story untuk mencari produk yang mereka ingin beli.
Metrik Instagram #9: Tingkat Konversi Sesuai Tujuan Bisnis Anda
Jika Anda menggunakan Instagram untuk mencapai konversi tertentu di setiap marketing funnel yang Anda buat, Anda perlu memantau tingkat konversi yang diberikan melalui Instagram tersebut.
Berikut ini adalah beberapa jenis konversi dari trafik yang Anda dapatkan melalui kanal Instagram:
Kunjungan ke Profil Instagram Anda (Profile Visit)
Metrik Instagram ini memberikan gambaran berapa kali profil Anda dilihat oleh audiens Anda. Mereka yang melihat profil tersebut umumnya tertarik untuk mengetahui tentang brand Anda, yaitu dengan membaca Bio di Profil Anda. Jika mereka tertarik, mereka pun akan mengikuti atau menjadi follower Anda.
Memantau kunjungan ke Profil juga menjadi cikal bakal pemantauan jenis konversi yang bisa diperoleh melalui Instagram karena sebagian besar proses konversi tersebut terjadi di halaman profil Anda.
Kunjungan ke Website atau Landing Page
Anda hanya bisa menyematkan tautan atau link, yang dapat diklik atau diketuk oleh audiens Anda, di halaman Profil Anda dan juga di Instagram Story menggunakan Sticker Link.
Sebagai pemilik bisnis, tautan yang Anda sematkan tentunya tautan untuk mengarahkan audiens Anda menuju halaman yang memungkinkan mereka untuk melakukan tindakan konversi sesuai tujuan marketing Anda.
Jika tujuan konversi adalah untuk transaksi pembelian produk, Anda mungkin akan mengarahkan audiens Anda ke website yang menjadi toko online Anda.
Jika tujuan konversi Anda, misalnya, untuk membuat mereka mempelajari lebih lanjut tentang layanan yang bisnis Anda tawarkan, mungkin Anda bisa membawa audiens Anda ke website profil perusahaan.
Demikian pula, jika tujuan konversi Anda untuk membuat audiens Anda melakukan reservasi tempat atau konsultasi, Anda bisa menyematkan tautan yang memungkinkan mereka melakukan reservasi tersebut.
Jika Anda mengarahkan audiens Anda untuk melakukan konversi di website yang Anda miliki sendiri, Anda dapat memantau berhasil atau tidaknya trafik dari profil Instagram Anda melakukan konversi di website Anda.
Caranya, integrasikan website Anda tersbeut dengan Googel Analytic dan atur tujuan konversi di Google Analytic dengan trafik referralnya adalah Instagram. Jika Anda membutuhkan bantuan untuk mengintegrasikan Google Analytic tersebut, silakan hubungi kami.
Ketukan ke Tombol Kontak dan Tindakan
Jika Anda menampilkan info kontak Anda, seperti email, alamat bisnis, nomor WhatsApp, atau nomor telepon, Anda dapat melacak berapa banyak pengunjung yang telah mengetuk tombol kontak. Pengunjung ini memiliki minat yang kuat pada brand Anda dan kemungkinan besar akan berubah menjadi pelanggan atau mitra bisnis.
Jika Anda mengaktifkan tombol tindakan seperti pesan makanan, pesan sekarang, atau reservasi, Anda juga dapat melacak tingkat konversinya melalui Instagram Insight. Mereka yang telah mengetuk tombol tindakan kemungkinan besar akan membeli dari Anda.
Metrik Instagram #10: Hashtag
Memantau kinerja tagar atau hashtag yang Anda gunakan di postingan Instagram Anda akan membantu Anda menentukan hashtag yang relevan untuk meningkatkan jangkauan postingan Anda.
Karena itu, sebelum menggunakan hashtag, lakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap kelompok hashtag yang akan Anda gunakan. Yang paling utama, pastikan hashtag yang Anda gunakan relevan dengan konten Instagram Anda.
Salah satunya, dengan menggunakan nama brand Anda sebagai hashtag. Hal ini memudahkan audiens mengenali brand Anda melalui hashtag. Anda juga dapat melakukan satu kampanye untuk mengajak audiens Anda menggunakan hashtag brand Anda di postingan mereka yang terkait dengan brand Anda.
Selain itu, ada baiknya Anda mengombinasikan antara hashtag yang popular dengan hashtag yang digunakan kurang dari 10 ribu postingan. Terlalu banyak menggunakan hashtag yang popular akan membuat postingan Anda cepat tenggelam di antara postingan dari akun-akun lain yang menggunakan hashtag yang sama.
Anda dapat menggunakan aplikasi kelola media sosial, seperti Sociosight.co untuk memonitor hashtag mana yang berkontribusi memberikan Reach dan Impression paling baik terhadap postingan Anda. Saat ini fitur pemantauan hashtag sedang dalam pengembangan. Anda bisa mengakasesnya secara gratis begitu fitur ini diluncurkan bila Anda bergabung menjadi pengguna beta sekarang. Baca artikel ini untuk proses memulai aplikasi Sociosight.
Metrik Instagram #11: Rasio Klik -Tayang (RKT) Iklan atau Ad Click-Through Rates (CTR)
Tujuan utama dari sebagian besar kampanye iklan media sosial adalah untuk membawa target audiens yang melihat iklan tersebut (disebut sebagai pemirsa) menuju website atau landing page tertentu.
Di website atau landing page tersebut, permirsa bisa melakukan tindakan konversi, seperti membeli produk Anda, mengatur janji temu, dan sebagainya.
Karena itu, jika Anda menjalankan iklan di Instagram, baik melalui apllikasi Instagram secara langsung maupun aplikasi Facebook, Anda perlu memantau Rasio Klik-Tayang (RKT) atau Ad Click-Through Rates (CTR).
Formulanya:
Ad Click-Through Rate (CTR) = Total Jumlah Impression/Total Jumlah Klik x 100
Menurut brafton.com, secara umum iklan yang muncul di Feed Instagram memiliki CTR antara 0,22%-0,88%. Sedangkan, iklan yang muncul di Cerita Instagram atau Instagram Story, memiliki CTR antara 0,33%-0,54%.
Jika CTR Anda berada di kisaran data tersebut di atas atau malah lebih tingi, menandakan iklan Anda efektif. Namun, jika CTA Anda lebih rendah dari data acuan, bisa mengindikasikan konten Anda kurang relevan dengan target audiens Anda, Anda kurang tepat memilih targe audiens, atau Anda perlu mengubah kata-kata ajakan melakukan tindakan atau call-to-action (CTA) yang disematkan di iklan Anda.
Kesimpulan
Jika Anda menggunakan Instagram Bisnis untuk keperluan social media marketing Anda, mengukur metrik Instagram menjadi aktivitas penting untuk mengetahui pencapaian strategi marketing Anda.
Dari kesebelas metrik Instagram di atas, metrik mana yang telah Anda ukur secara rutin? Bagikan pemikiran Anda di kolum komentar.