fbpx

Masih Kesulitan Meningkatkan Kecepatan Website Anda? Coba 12 Tips Berikut!

Sociosight.co - cara meningkatkan kecepatan website

Daftar Isi

Bila mendapatkan konversi website menjadi salah tujuan strategi marketing dan sales, Anda perlu melakukan berbagai cara meningkatkan kecepatan website Anda tersebut! Bagaimana pun juga, website Anda menjadi garda terdepan pernyataan brand bisnis Anda.

Dalam digital marketing, target audiens yang menjadi pengunjung website Anda dikatakan melakukan konversi bila mereka melakukan suatu aksi atau tindakan di halaman website sebagaimana yang diinginkan oleh Anda sebagai pemilik website tersebut.

Bisa jadi konversi yang Anda inginkan di suatu halaman adalah mendorong pengunjung mendaftar untuk berlangganan newsletter. Sedangkan, di halaman lain, konversi yang Anda inginkan, yaitu mendorong mereka melakukan transaksi pembelian.

Apa pun jenis konversi yang Anda inginkan, kecepatan website Anda mempengaruhi tinggi/rendahnya tingkat konversi (conversion rate) tersebut.

Tingkat konversi sendiri merupakan persentase dari total pengunjung yang melakukan aksi pada suatu halaman website dengan total pengunjung yang mengunjungi halaman website tersebut. Misalnya, jika terdapat 100 orang pengunjung suatu halaman website dan 2 orang dari mereka melakukan aksi konversi, maka tingkat konversinya adalah 2%.

Beberapa studi berikut menunjukkan pengaruh kecepatan pemuatan halaman website, disebut dengan istilah “website loading time”, terhadap tingkat konversi:

  • 5 (lima) detik pertama waktu pemuatan halaman website (loading time) memberikan dampak tertinggi terhadap tingkat konversi. Bahkan, untuk mencapai konversi berupa transaksi penjualan pada situs eCommerce, waktu pemuatan halaman sebaiknya tidak lebih dari 2 (dua) detik. (Porten, 2019).
  • Hampir 70% pelanggan mengatakan bahwa kecepatan website mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli (Unbounce, 2019).
  • Lebih dari 50% pengunjung websitebersedia tidak menyaksikan media berupa animasi dan video di halaman suatu website supaya pemuatan halaman tersebut lebih cepat (Unbounce, 2019).
  • Ketika waktu pemuatan halaman website berubah dari satu detik ke 10 detik, kemungkinan pengunjung dari perangkat seluler meninggalkan halaman tersebut meningkat hingga 123% (Google, 2017).

Bagaimana Mengukur Kecepatan Website?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan waktu pemuatan halaman website menjadi lambat, diantaranya:

  • Penggunaan JavaScript dan CSS yang berat
  • Paket hosting/server yang tidak mencukupi
  • Ukuran gambar yang besar
  • Tidak menggunakan cache browser
  • Terlalu banyak menggunakan plugin dan widget
  • Volume trafik ke website
  • Browser yang sudah tua
  • Koneksi yang lambat

Sebelum melakukan berbagai strategi marketing dan sales lainnya untuk meningkatkan konversi website, sangatlah penting untuk mengecek kecepatan website Anda terlebih dahulu. Kecepatan website menjadi salah satu komponen penting dalam melakukan strategi search engine optimization atau SEO.

Ada banyak indikator yang bisa digunakan untuk menjadi acuan mengukur kecepatan website. Namun, tiga indikator utama yang difenisikan sebagai Core Web Vitals oleh Google, bisa menjadi acuan untuk mengukur kecepatan website Anda. Tiga indikator tersebut meliputi:

  • Largest Contentful Paint (LCP): mengukur kinerja pemuatan halaman website. Untuk memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung website Anda, LCP harus muncul dalam waktu maksimal 2,5 detik sejak halaman pertama kali mulai dimuat.
  • First Input Delay (FID): mengukur beban responsivitas website karena indikator ini memberikan penilaian pengalaman yang pengunjung rasakan saat mereka mencoba berinteraksi dengan halaman yang tidak responsif. FID yang rendah menunjukkan bahwa halaman tersebut dapat digunakan dengan baik oleh pengunjung website. Untuk memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung website, halaman harus memiliki FID 100 milidetik atau kurang.
  • Comulative Layout Shift (CLS): mengukur stabilitas visual. Indikator ini membantu mengukur seberapa sering pengunjung website Adna mengalami perubahan tata letak yang tidak terduga. CLS yang rendah menunjukkan bahwa halaman yang mereka kunjungi itu menyenangkan. Untuk memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung website Anda, halaman harus mempertahankan nilai CLS di angka 0,1 atau lebih kecil.

Ketiga indikator di atas dievaluasi dengan batasan nilai sebagai berikut:

Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?

Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.

Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
 BaikButuh Perbaikan Buruk
LCP<=2.5s<=4s>4s
FID<=100ms<=300ms>300ms
CLS<=0.1<=0.25>0.25

Untuk memastikan Anda mencapai target yang disarankan untuk sebagian besar pengunjung website Anda, ambang batas yang baik untuk diukur adalah persentil ke-75 dari pemuatan halaman untuk setiap indikator di atas, tersegmentasi di seluruh perangkat seluler dan desktop.  

Google menyakini bahwa Core Web Vitals menjadi faktor kritikal untuk memberikan pengalaman penelusuran yang baik bagi pengunjung website. Karenanya Google pun berkomitmen menampilkan ketiga ukuran indikator tersebut pada berbagai aplikasi populer yang dimilikinya. Anda dapat menggunakan Google PageSpeed Insights untuk mendapatkan nilai setiap indikator di atas dalam kaitannya dengan kecepatan website Anda. 

Cara lainnya untuk mengukur kecepatan website, yaitu menggunakan aplikasi gratis GTMetrix. Hasil pengecekan menggunakan aplikasi ini juga akan memberikan rekomendasi langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk optimasi website dari sisi kecepatannya.

12 Cara Meningkatkan Kecepatan Website

Ketika Anda mengoptimasi waktu pemuatan halaman website, Anda pun memberikan pengalaman penelusuran yang lebih baik kepada pengunjung website Anda. Ketika mereka senang, tentunya akan lebih mudah untuk mendorong mereka melakukan tindakan konversi dengan konten yang tepat, dan pada gilirannya mendatangkan transaksi untuk bisnis Anda.

Lala bagaimana cara meningkatkan kecepatan website Anda?

Ada banyak faktor yang mempengaruni berapa lama waktu pemuatan setiap halaman di website Anda. Demikian juga ada banyak cara meningkatkan kecepatan website Anda. Berikut 12 cara meningkatkan kecepatan website Anda:

1: Kompress dan Optimalkan Aset Media

Meskipun gambar atau video dapat meningkatkan nilai estetika website Anda, ukuran file yang besar bisa menunda waktu pemuatan halaman website (loading time).

Berikut 5 cara meningkatkan kecepatan website dengan mengoptimalkan aset media:

1. Ubah File Gambar Menjadi Format JPG

Format ini mengompress gambar dengan tetap mempertahankan kesatuan pikselnya tanpa menyia-nyiakan ruang yang tidak penting. Gunakan format PNG hanya bila Anda membutuhkan latar belakang gambar yang transparan saja. Hindari penggunaann format TIFF dan BMP bersamaan.

2. Atur Ukuran Gambar dengan Tepat

Jangan mengunggah gambar dengan lebar 6000 piksel jika akan ditayangkan dengan lebar 500 piksel saja. Pastikan ukuran gambar disesuaikan dengan parameter desain.

3. Kompres Semua Gambar

Bahkan gambar yang sudah memiliki lebar piksel sesuai parameter desain website masih akan menjadi file yang lebih besar dari seharusnya. Karena itu, pastikan semua gambar dikompresi.

Proses kompresi gambar membantu mengurangi ukuran file secara signifikan, tanpa mengorbankan kualitas gambar secara drastis.

Salah satu caranya, dengan menggunakan aplikasi Photoshop (atau aplikasi pengolah gambar lainnya). Anda dapat mengekspor gambar dari aplikasi tersebut menggunakan opsi “simpan untuk web”. Bila Anda menggunakan WordPress untuk pengembangan website, ada banyak jenis plugin yang dapat membantu dalam proses kompresi gambar. Salah satunya, plugin imagify.

4. Sematkan Video di Website Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga

Anda dapat mengunggah video melalui platform YouTube, Vimeo, atau aplikasi lainnya. Kemudian sematkan link tersebut pada halaman website yang Anda inginkan.

Cara tersebut membantu mengurangi penggunaan bandwidth server hosting Anda. Bandwidth adalah jumlah maksimum data yang dikirimkan melalui koneksi internet dalam jangka waktu tertentu.

Bila Anda terpaksa harus mengunggah langsung video ke server Anda, pastikan untuk mengompresi video tersebut terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan aplikasi gratis berbasis teknologi open source, seperti handbrake.fr, untuk melakukan kompresi video.

5. Batasi Penggunaan Total Aset di Setiap Halaman Website

Perlu diingat, meskipun Anda telah mengompresi gambar dan video, penggunaan terlalu banyak kedua jenis aset ini pada setiap halaman website akan membuat halaman tersebut memerlukan waktu yang lebih lama untuk dimuat atau ditampilkan.

2.Tingkatkan Paket Hosting Web Anda

Cara meningkatkan kecepatan website selanjutnya, yaitu memilih paket hosting yang tepat untuk kebutuhan website Anda.

Hosting, menurut Hostinger.com, diartikan sebagai layanan online yang memungkinkan Anda mempublikasikan suatu web atau aplikasi web di internet.

Ketika Anda mendaftar untuk sebuah layanan hosting, Anda sedang menyewa sebuah tempat pada server fisik yang dimiliki oleh penyedia layanan tersebut. Di tempat tersebut, Anda dapat menyimpan semua file dan data yang dibutuhkan supaya website Anda berjalan dengan baik.

Ada beberapa jenis hosting, diantaranya:

Jenis Hosting - Cara Meningkatkan Kecepatan Website

1.    Shared hosting

Tipe hosting ini paling populer karena menjadi cara termurah untuk membawa website Anda online dalam waktu singkat.

Jika Website Anda masih baru dan belum memiliki banyak trafik mungkin bisa memilih tipe ini untuk menghemat bujet Anda.

Selain faktor biaya yang lebih murah, hosting tipe ini juga tidak membutuhkan pengetahuan teknis konfigurasi server yang mendalam karena biasanya penyedia hosting sudah menyediakan berbagai opsi konfigurasi. Anda pun dapat mengontrolnya dengan lebih mudah melalui aplikasi control panel yang disediakan oleh penyedia server tersebut.

Hanya saja, dengan memilih shared hosting, itu berarti Anda bersedia berbagi tempat penyimpanan, prosesor server, memori server, dan lainnya, dengan pengguna hosting lainnya. Artinya, lonjakan trafik pada website yang dimiliki pengguna lain dapat memperlambat situs web Anda.

2.    Cloud hosting

Dengan cloud hosting, penyedia layanan (host) memberi Anda sekelompok server (disebut dengan istilah cluster server). File dan sumber daya Anda direplikasi di setiap server.

Bila salah satu cloud server sibuk atau mengalami masalah, trafik website anda secara otomatis dialihkan ke server lain di dalam cluster yang sama tersebut. Artinya, kemungkinan website Anda mengalami downtime pun semakin sedikit atau malah tidak ada sama sekali. Karena itu, cloud hosting biasanya dipakai oleh website yang sangat sibuk.

3.    Virtual Private Server (VPS) hosting

Saat menggunakan hosting ini, Anda tetap berbagi sebuah server dengan pengguna lainnya. Hanya saja, berbeda dengan shared hosting, host website Anda mengalokasikan partisi yang sepenuhnya terpisah untuk Anda di server tersebut.

Artinya, Anda mendapatkan sebuah bagian server khusus, sejumlah sumber daya, dan memori yang dicadangkan di server tersebut. Dengan demikian, bila terjadi peningkatkan trafik pada website yang dimiliki pengguna lain, tidak akan berpengaruh pada kinerja website Anda.

Kelebihan lainnya, VPS hosting memungkinkan Anda untuk melakukan beragam penyesuaian karena Anda memiliki akses root ke server (root access).  Dengan memiliki root access ke server memungkinkan Anda memiliki kontrol terhadap bagian atau seluruh bagian dari server tersebut. Anda pun dapat melakukan hampir semua hal yang Anda inginkan di server, seperti hosting beberapa website, hosting aplikasi pihak ketiga, dan sebagainya.

Karena kelebihan tersebut, VPS hosting banyak digunakan oleh bisnis sekala menengah yang memilki pertumbuhan trafik dengan cepat dan/atau memiliki beberapa website bisnis yang memerlukan tempat hosting yang sama.

Hanya saja, Anda perlu memiliki pengetahuan teknis untuk mengelola server bila memilih VPS hosting.

4.    Dedicated Hosting 

Memilih hosting tipe ini berarti Anda menyewa server fisik yang didedikasikan khusus untuk website Anda. Anda pun memiliki kebebasan penuh untuk mengelola server tersebut, termasuk memilih sistem operasi dan aplikasi yang ingin Anda gunakan.

Menyewa dedicated server tersebut, sama kuatnya dengan memiliki server Anda sendiri di tempat Anda. Hanya saja, Anda mendapatkan pelayanan lebih bila menggunakan sistem sewa karena adanya dukungan profesional dari host Anda. Dan, tipe hosting seperti ini memiliki biaya berlangganan paling mahal dan membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi untuk mengelola server.

Dengan mengetahui perbedaan setiap jenis hosting di Atas, Anda pun dapat menentukan tipe hosting seperi Apa yang cocok untuk meningkatkan kecepatan website Anda. Bila website masih baru dan belum memiliki banyak trafik, bisa saja Anda memulainya dari shared hosting terlebih dahulu. Seiring dengan pertumbuhan trafik ke website, Anda dapat memperbaharui tipe server yang digunakan.  

3. Gunakan Content Delivery Network (CDN)

Menggunakan Content Delivery Network (CDN) juga menjadi salah satu cara meningkatkan kecepatan website Anda.

Content Delivery Network (CDN) adalah seperangkat server web yang didistribusikan di berbagai lokasi geografis untuk menyediakan konten website kepada pengguna terakhir sehubungan dengan lokasi mereka.

Ketika Anda meng-host website di satu server, semua permintaan pengguna dikirimkan ke hardware yang sama. Dampaknya, waktu yang dibutuhkan untuk memproses setiap permintaan tersebut pun akan meningkat.

Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk membuka halaman website pun menjadi lebih lama karena lokasi pengguna secara fisik, jauh dari lokasi server.

Dengan CDN, permintaan pengguna tersebut diarahkan ke server yang terdekat dengan lokasi mereka (dalam hal ini IP Address pengguna). Sebagai hasilnya, konten pun dapat dikirimkan dengan lebih cepat ke pengguna dan situs web pun bekerja lebih cepat.

Anda dapat mengintegrasikan website Anda dengan layanan CDN yang tersedia, seperti Cloudfare.com, yang menyediakan paket gratis untuk Anda coba. Strategi ini cukup efektif sebagai salah satu cara meningkatkan kecepatan website Anda, terutama optimasi waktu membuka halaman. Hanya saja, Anda mungkin perlu berlangganan paket berbayar untuk mendapatkan layanan CDN yang paling optimal.

4.Kurangi Penggunaan Plugin Tambahan

Cara meningkatkan kecepatan website berikutnya, yaitu dengan mengurangi penggunaan plugin tambahan.

Plugin atau module adalah komponen umum dalam sebuah pengembangan website, yang keberadaannya untuk mendambah fitur-fitur khusus yang disarankan oleh pihak ketiga.

Sayangnya, semakin banyak plugin terinstall, semakin banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan plugin tersebut. Alhasil, kinerja website Anda pun menjadi semakin lambat. Dan, bahkan memunculkan isu keamanan website bila pengembang plugin menghentikan proses pembaharuan plugin mereka.

Karena itu, lakukan pengecekan rutin terhadap semua plugin yang diintegrasikan ke website Anda dan hapus yang tidak digunakan.

Bila website Anda dibangun menggunakan WordPress, Anda dapat menggunakan plugin Query Monitor untuk mengecek plugin mana yang memperlambat kinerja Website. Plugin ini membantu menemukan kueri database, tema, dan fungsi tertentu yang memperlambat kinerja website. Hanya saja, Anda perlu segera menghapus plugin ini setelah melakukan proses pengecekan tersebut. Plugin ini pun dapat memperlambat kinerja website Anda karena terus berjalan di latar belakang.

5. Lakukan Pengecekan Kesalahan 404 (404 Error)

404 - Cara Meningkatkan Kecepatan Website

Kesalahan 404 atau “404 error” berarti “halaman tidak ditemukan. Pesan ini diberikan oleh hosting ke browser atau mesin pencari ketika konten halaman yang diakses tidak ada lagi.

Pengecekan tersebut penting karena pengunjung website Anda bisa menjadi kecewa bila sebagian besar URL yang mereka temukan terkait website Anda di mesin pencari hanya menghasilkan halaman yang tidak dapat ditemukan.

Untuk mendeteksi kesalahan 404 tersebut, Anda dapat menggunakan aplikasi atau plugin pendeteksi kesalahan, seperti plugin Rankmath bila Anda membangun website menggunakan WordPress.

Hanya saja, perlu diingat bawah plugin tambahan yang diintegrasikan ke website Anda bisa mempengaruhi kecepatan website. Cara lain yang bisa Anda lakukan, menggunakan aplikasi eksternal untuk mendeteksi kesalahan 404, seperti penggunaan Google Search Console.

Anda cukup login ke akun Google Search Console yang terintegrasi dengan website Anda dan menu “Coverage”. Ketika Anda membukanya, Anda akan melihat kotak berwarna merah bertuliskan status “Errors” dan type “Redirect Error”. Klik tulisan ini, dan Anda pun akan menemukan URL yang bila diklik menghasilkan 404 error.

Setelah Anda mendeteksi semua kesalahan 404 tersebut, lakukan penilaian trafik yang dihasilkannya. Jika tautan mati (broken link) tersebut tidak membawa kunjungan apa pun dan karenanya tidak menghabiskan sumber daya server Anda, maka Anda dapat membiarkan apa adanya. Namun, jika halaman tersebut masih mendatangkan trafik, Anda perlu mempertimbangkan untuk melakukan pengalihan tersebut ke halaman lainnya di website Anda atau website eksternal.

6. Kurangi Proses Pengalihan Halaman (Redirect)

Terlalu banyak proses pengalihan dari halaman satu ke halaman lain di website Anda (disebut dengan istilah “redirect”), dapat mempengaruhi waktu pemuatan suatu halaman. Setiap kali halaman dialihkan ke tempat lain, akan memperpanjang permintaan HTTP dan proses respon.

Memang benar, ada kalanya proses pengalihan tersebut perlu dilakukan. Misalnya, bila website Anda dipindahkan ke domain baru.

Atau, ada halaman tertentu di website Anda, yang kontennya sudah tidak relevan namun tidak memungkinkan untuk diperbaharui. Bila Anda menghapus halaman tersebut, Anda perlu mengalihkan tautan URL dari halaman tersebut menuju halaman lain. Tujuannya, supaya pengunjung website Anda tidak mendapatkan halaman “404 error” (yang berarti halaman tidak ditemukan) – dan ini tentunya mempengaruhi pengalaman penelusuran pengunjung website Anda.

Terlepas dari kebutuhan pengalihan halaman tersebut, kami tetap menyarankan untuk meminimalkan, atau bila memungkinkan, menghilangkan sama sekali.

Salah satu cara mengurangi proses redirect, yaitu mengurangi penggunaan yang tidak perlu saat membangun tautan (link) internal antar halaman.

Cara lainnya, pastikan Top -Level Domain (TLD) Anda menyelesaikan maksimum satu pengalihan saja. Contohnya, pengalihan dari situs https://abcd.com/ ke situs https://efgh.com/, disebut sebagai satu pengalihan.

7. Minimalkan Jumlah File CSS, JavaScript, dan HTML

Mengoptimalkan cara file Anda dimuat dan mengecilkan ukuran file kode CC, JavaScript, dan HTML Anda dapat membantu meningkatkan kecepatan pemuatan suatu halaman website.

Caranya, dengan menghapus spasi, karakter, komentar, dan elemen lain yang tidak diperlukan untuk mengurangi ukuran file.

Mengurangi ukuran file juga akan memudahkan menggabungkan file-file tersebut sehingga Anda pun mendapatkan hasil coding yang lebih bersih dan berdampak pada waktu pemuatan halaman website yang lebih cepat.

8. Gunakan Fitur Penyimpanan Cache Website

Jika ada banyak pengguna yang mengakses halaman pada satu waktu, server akan bekerja lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengirimkan halaman web ke setiap pengguna.

Caching adalah proses untuk menyimpan versi situs web Anda saat ini di hosting dan menampilkan versi ini hingga situs web Anda diperbarui. Ini berarti halaman web tidak dirender berulang-ulang untuk setiap pengguna.

Melakukan caching halaman website dapat membantu menurunkan Time to First Byte (TTFB).

Time to First Byte (TTFB), adalah indikator untuk menentukan responsivitas server web. TTFB ini mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan, antara membuat koneksi ke server dan waktu untuk mengunduh konten halaman web.  Dengan caching website, mengharuskan server menggunakan sumber daya yang lebih sedikit untuk pemuatan sebuah halaman situs.

Pendekatan untuk caching situs web bergantung pada platform tempat situs web Anda dikembangkan.

Untuk WordPress, misalnya, Anda dapat menggunakan plugin W3 Total Cache atau W3 Super Cache. Jika Anda menggunakan VPS atau server khusus, Anda juga dapat mengatur caching di bawah pengaturan umum Anda. Dalam kasus server bersama, caching situs web biasanya tidak tersedia.

9. Aktifkan Cache Browser

Cache browser adalah bentuk lain dari cache yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan kecepatan pemuatan halaman. Strategi ini memungkinkan browser untuk menyimpan beragam informasi, termasuk gambar dan file JavaScript, sehingga browser tidak harus memuat ulang seluruh halaman setiap kali pengguna mengunjunginya.

Bila menggunakan WordPress untuk membangun website, Anda dapat menggunakan plugin WP Rocket untuk proses caching browser dan website.

10. Implementasi Kompresi Gzip

Kompresi Gzip bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi ukuran file. Dengan melakukan kompresi seperti Ini, Anda meminimalkan permintaan HTTP dan mengurangi waktu respons server.

Gzip mengompres file sebelum mengirimnya ke browser. Di sisi pengguna, browser membuka zip file dan menyajikan konten. Metode ini dapat bekerja dengan semua file di situs web Anda. Anda dapat mengaktifkan Gzip di situs web Anda dengan menambahkan beberapa baris kode atau melalui aplikasi, seperti Gzip.

11. Optimasi Database dengan CMS

Optimalisasi database adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja website. Jika Anda menggunakan sistem manajemen konten atau Content Management System (CMS) yang menggunakan banyak plugin kompleks, ukuran file database bisa semakin besar dan tentunya akan memperlambat kinerja website.

Sebagai contoh, CMS WordPress akan menyimpan komentar, postingan blog, dan informasi lain yang menghabiskan banyak penyimpanan data. Setiap CMS memerlukan langkah optimasinya sendiri dan juga memiliki sejumlah plugin tertentu. Untuk WordPress, Anda bisa menggunakan plugin WP Rocket atau Nitropack untuk proses optimasi Database.

12: Gunakan Pemuatan Asinkron untuk File CSS dan JavaScript

Setelah Anda mengecilkan dan menggabungkan beberapa file, Anda juga dapat mengoptimalkan cara memuatnya di halaman Anda.

Skrip seperti CSS dan JavaScript dapat dimuat dalam dua cara berbeda: Sinkron atau Asinkron.

Jika skrip Anda dimuat secara sinkron, skrip tersebut akan dimuat satu per satu, sesuai urutan kemunculannya di halaman. Di sisi lain, jika skrip Anda dimuat secara asinkron, beberapa di antaranya akan dimuat secara bersamaan.

Memuat file secara asinkron dapat mempercepat halaman Anda karena ketika browser memuat halaman, browser bergerak dari atas ke bawah.

Jika browser sampai ke file CSS atau JavaScript yang tidak asinkron, browser akan berhenti memuat sampai file tersebut dimuat sepenuhnya. Jika file yang sama tidak sinkron, browser dapat terus memuat elemen lain pada halaman secara bersamaan.

Saat browser mencapai &lt;script&gt; tag yang memuat JavaScript dari sumber jarak jauh, browser akan menunggu file dimuat sebelum melanjutkan rendering situs web. Itu disebut pemuatan sinkron.

Kesimpulan

Untuk meningkatkan peluang konversi terjadi di website Anda, memberikan pengalaman penelusuran yang baik dan cepat kepada pengguna menjadi salah satu kuncinya. Sebagian besar pengguna website mengharapkan waktu pemuatan halaman website tidak lebih dari 5 (lima) detik. Jika Anda melewatkan hal ini, kemungkinan Anda akan kehilangan calon pelanggan.

Karena itu, meningkatkan kecepatan website menjadi strategi penting untuk meningkatkan peluang website Anda sebagai digital marketing channel yang bisa membawa konversi. Anda mungkin tidak perlu melakukan 12 tips optimasi di atas secara simultan.

Lakukan tes terhadap kecepatan website Anda saat ini dan priotaskan halaman-halaman dan fitur-fitur di website yang membutuhkan perhatian utama dengan mempertimbangkan konversi, visibilitas, dan usability.

Anda dapat menggunakan Google Page Speed Test atau GTMetrix untuk mengetahui kecepatan website Anda. Hasil tes tersebut akan memberikan rekomendasi langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk optimasi website dari sisi kecepatannya.

Apakah Anda sudah siap meningkatkan kecepatan website Anda? Bila Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut tentang cara meningkatkan kecepatan website Anda, silakan chat dengan kami melalui fitur live chat di website ini.

Leave a Comment

Insight Pilihan

Direkomendasikan untuk Anda

Capek membuka berbagai tab browser untuk posting konten dan berinteraksi dengan audiens Anda di akun media sosial yang berbeda?

Segera hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mengelola akun media sosial - semua dalam satu dasbor.

Daftar Untuk Coba Gratis
Capek membuka berbagai tab browser untuk posting konten dan berinteraksi dengan audiens Anda di akun media sosial yang berbeda?
Segera hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mengelola akun media sosial - semua dalam satu dasbor.

Mau Menghemat Waktu Mengelola Beragam Akun Media Sosial?

Segera hadir, aplikasi Sociosight,  memudahkan menjadwalkan postingan di beragam akun media sosial, berinteraksi dengan pelanggan, dan menganalisis kinerja medsos, semua dalam satu dasbor.