Cara Mudah Membuat Sistem Telepon PABX di RUmah. [Eksperimen RasPBX + Linksys SIPURA SPA-3000 Bagian 2]

Di artikel ini, Anda mengikuti bagian pertama membuat sistem telepon PABX di rumah. Selanjutnya kita akan membahas bagian kedua pembuatan sistem telepon PABX di rumah, yaitu integrasi dengan Linksys SIPURA SPA-300, integrasi dengan FXO internet adapter.

Apa Saja yang Perlu Anda Siapkan Sebelum Melakukan Tahap Kedua Installasi Sistem Telepon PABX di RUmah?

1. Pastikan Anda telah menyelesaikan bagian 1 proses instalasi sistem telepon PABX di rumah.
2. Menyediakan Linksys SPA-3000 dan router (atau SPA-3102)

Mari Memulai Proses Instalasi Sistem Telepon PABX Bagian Ke-2

Di bagian ke-1 sebelumnya, sistem telepon PABX sudah setup dengan 2 extension 1000 dan 1001.
Bagaimana selanjutnya? Untuk memfasilitasi hubungan antara PABX dengan gateway SIP-3000, maka setting berikut perlu dibuat:

1. Queue dan Ring Group
2. Inbound Route
3. Setting Inbound di SPA-3000
4. Trunks
5. Outbound Route
6. Setting Outbound di SPA-3000

Queue dan Ring Group

Pertama untuk memfasilitasi sistem telepon PABX menerima telepon dari luar, kita buat Queue atau Ring Group untuk mengendalikan routing dari Inbound Route.

Jenis	Fungsi
Queue	Call 1 akan mentarget extension 1. Call berikutnya akan mentarget extension 2. Call berikutnya akan mentarget extension 3. Dan seterusnya.
Ring Group	Call 1 akan memanggil semua extension yang terdaftar di dalamnya, sampai ada yang menjawab (tergantung juga dari strategi yang dipilih). Jika strategi yang dipilih adalah ‘random‘, maka ini akan menyerupai Queue.

Misalkan kita buat sistem telepon PABX Ring Group 3000:

Kita akan buat supaya nanti Inbound Route menarget Ring Group ini. Tujuannya agar telpon masuk dapat ring extension–extension 1000 dan 1001.

Inbound Route

Buat Inbound Route baru ( menu ‘Connectivity’ > ‘Inbound Routes’, click ‘Add New Inbound Route’ )
Isi dengan detail:

DID number di sini adalah nomor yang akan dikontak oleh gateway ketika ada telepon masuk ke sistem telepon PABX. Nomor ini bisa kita ganti dengan apa saja, tapi harus dicatat karena akan digunakan lagi di setting gateway / SIP-3000 nanti.

Set Destination untuk menarget Ring Group yang dibuat sebelumnya. Tujuannya, supaya apapun yang masuk melalui DID 1234567890@IPPBX akan diforward ke 3000. (Saya sudah coba forward langsung dari gateway ke 3000, ternyata tidak bisa, harus melalui setting Inbound Route ini)
–

Setting Inbound di SPA-3000

Sambungkan SPA-3000 ke network, dan dapatkan IP Address – nya dengan cara:

1. Dial **** (bintang 4x)
2. Dial 110#
3. IP address akan disebutkan

Atau sebagai alternatif, bisa login ke router utama dan cek daftar DHCP client list (caranya bervariasi, tergantung dari merk dan model router)
Dari browser ketik http://<ip_address>/admin/advanced, kemudian click tab ‘System’

Set di sini: Bagian System Configuration: biarkan defaultInternet Connection Type: direkomendasikan untuk set static IP di sini, jadi DHCP: No.

Karena DHCP dapat mengubah IP address setiap kali alat dimatikan, settingan yang sudah dilakukan sampai saat ini berpotensi akan harus disetting kembali.vOptional Network Configuration: sebenarnya tidak ada yang perlu diset di sini. NTP untuk set jam gateway secara otomatis, untuk keakuratan log dan lain-lain.

Setelah mengganti IP address, mungkin alamat http://<ip_address>/admin/advanced berubah. Masukkan kembali URL dengan IP Address baru.

Setelah kembali ke konfigurasi, langsung saja ke tab ‘PSTN Line’, dan masukkan konfigurasi, terutama yang diwarnai:

Untuk mempermudah konfigurasi dan troubleshooting, User ID dan password sebenarnya tidak digunakan, tapi di bagian Trunks dapat dipakai untuk otentikasi tambahan.

Di bagian ‘Dial Plan’, masukkan DID 1234567890 yang sudah dibuat di bagian ‘Inbound Routes’ sebelumnya, dengan menambah detail:

Arti S0 di sini adalah ‘segera kontak nomor ini’. Ini bisa dibaca di manual SPA-3000 / SPA-3102.
Dan di bagian PSTN-to-VoIP, kita sambungkan ke ‘Dial Plan’ di atas:

Kemudian di bagian disconnect, saya set seperti ini untuk ‘disconnect’ yang sesuai dengan standar di Indonesia:

Yang harus diperhatikan adalah jangan set Long Silence Duration terlalu pendek (minimum 15 detik), karena akan membuat sambungan segera terputus sebelum berhasil menyambung ke PSTN.

Setelah semua setting ini dibuat, seharusnya ‘Inbound’ / telpon masuk dapat segera disambungkan ke PABX dengan aliran seperti demikian: 62 21 xxxx xxxx (Telkom) > SPA-3000 > 1234567890 (Inbound Route) > Asterisk / FreePBX > 3000 (Ring Group) > 1000 atau 1001 (Extension. Sebaiknya kita test dulu pada waktu ini dan pastikan tidak ada setting yang tertinggal.

Trunks

‘Trunk’ dalam sistem telepon PABX adalah hubungan yang didefinisikan dari satu ‘switch’ (PABX) ke switch lainnya (dalam hal ini di dunia telephony, ‘switch’ adalah singkatan dari ‘switchboard’ dan sinonim dari PABX, bukan ‘switch’ saklar, atau ‘switch’ network / LAN yang berbasis Ethernet / IEEE 802.3).

Ini contoh ‘switchboard’ manual sedang bekerja:
https://www.youtube.com/embed/4s5yHUpumkY
–
Pengertian ‘Trunk’ di sini harus mengacu pada satu teknologi – jika menggunakan H.323, maka kedua PABX harus membuat ‘Trunk’ dengan protokol ini. ‘Trunk’ H.323 tidak akan bisa ‘bertemu’ (handshake) dengan ‘Trunk’ SIP, misalnya.
Di dalam artikel ini kita akan pakai ‘Trunk’ untuk teknologi SIP, dan ke depannya disingkat dengan ‘SIP Trunk’ atau Trunk saja.
–
Click di ‘Connectivity’ > ‘Trunks’ > ‘Add new SIP (chan_pjsip) trunk’
Masukkan detail berikut:

Outbound CallerID ini sebenarnya tidak dipakai, karena dari Telkom juga pasti akan diblokir. Tapi kita tulis saja.
Maximum channel sebaiknya diset 1, kecuali line telpon dari Telkom mendukung multiple line. Jika tidak, nanti bisa terjadi user mau telepon keluar, ternyata line teleponnya sedang dipakai oleh user lain dan malah jadi conference call.
–
Tab ‘Dialed Number Manipulation Settings’ bisa dilompati.
–
Di tab berikutnya ‘pjsip settings’ konfigurasikan seperti demikian:

Karena saya tidak mau ribet urusan otentikasi antara PABX dan gateway, maka saya set ‘Authentication’ = ‘None’ dan ‘Registration’ = ‘None’.

Pada setting ‘SIP Server’ dan ‘SIP Server Port’, masukkan Host:IP gateway yang kita rencanakan akan pakai. Catat IP dan port ini untuk settingan di SPA-3000. Simpan setting Trunk baru ini, supaya kita bisa pakai di settingan berikutnya.

Outbound Route

Berikutnya adalah ‘Outbound Route’. Untuk menggunakan ‘Trunk’ di atas, kita perlu konfigurasikan Outbound Route, di ‘Connectivity’ > ‘Outbound Routes’, dan buat:

Jangan lupa untuk masukkan Trunk yang sebelumnya sudah dibuat.
–
Di tab berikutnya ‘Dial Patterns’, masukkan prefix ‘9’ seperti demikian:

Jika tidak, sembarang nomor pun akan dicoba telepon keluar oleh sistem telepon PABX nya, kecuali nomor-nomor extension dan ring group / queue yang sudah pernah dikonfigurasi.

Jadi nanti untuk menelpon keluar ke HP saya 0812 3456 7890, saya perlu dial dari LinPhone seperti demikian: 9081234567890; jika tidak, maka call akan digagalkan oleh sistem telepon PABX, kecuali jika dial nomor extension atau ring group / queue.

Setting Outbound di SPA-3000

Perhatikan kembali setting seperti di bagian Inbound sebelumnya:

User ID dan Password sebenarnya tidak dipakai, kecuali jika dimasukkan pada waktu setting ‘Trunk’ di ‘pjsip settings’. Untuk mempermudah konfigurasi, ‘Make Call Without Reg’ dan ‘Ans Call Without Reg’ kita ganti juga dengan ‘yes’.
Pastikan bagian ini juga dinyalakan:

Tinjau ulang kembali settingan berikut:

Data Disconnect Tone ini saya dapatkan dari website https://www.3amsystems.com/World_Tone_Database?q=Indonesia,Disconnect_tone,Sipura
–
Setelah bagian ini selesai, kita bisa test di LinPhone apakah telpon keluar dapat tersambung ke nomor public / PSTN, dengan menelpon nomor 9 + nomor HP pribadi.
–
Berikutnya adalah bagaimana membawa semua settingan ini ke ranah Cloud lewat server OpenVPN, supaya bisa kita sambungkan dari mana saja. Nantikan penjelasan ini di bagian ke-3. Tunggu artikel selanjutnya ya!