fbpx

Apakah Perbedaan Marketing dan Sales? Berikut 5 Fakta dan Cara Menyelaraskan Keduanya!

Perbedaan Marketing dan Sales

Daftar Isi

Sebagai pemilik bisnis, apakah Anda terkadang masih bingung akan perbedaan marketing dan sales?

Kebingungan tersebut dapat dimaklumi karena, baik aktivitas marketing maupun sales, memiliki keserupaan yang terkadang terlihat seperti tumpang tindih.

Keserupaan utama ada pada upaya membangun komunikasi dengan target audiens. Hanya saja, tujuan komunikasi, jenis target audiens, bentuk konten yang dikomunikasikan, dan cara mengomunikasikannya, berbeda.

Kesamaan yang terlihat dalam aktivitas marketing dan sales tersebut pula yang mendasari banyak organisasi skala kecil menugaskan orang yang sama untuk melakukan kedua aktivitas ini.

Hal tersebut sah-sah saja sepanjang pemilik bisnis memahami perbedaan marketing dan sales, dalam fungsi dan indikator penilaian kinerjanya. Seiring pertumbuhan organisasi, peran tanggung jawab dalam melakukan aktivitas marketing dan sales pun seharunya bisa menjadi lebih terspesialisasi.

Karena itu, mengetahui perbedaan marketing dan sales akan membantu Anda menerapkan strategi dan menentukan indikator penilaian kinerja (key performance indicator “KPI”) dengan lebih tepat per aktivitas marketing dan sales.

5 Perbedaan Marketing dan Sales

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Perbedaan marketing dan sales dapat dilihat dari 5 komponen, yaitu fungsi/peran, tujuan/target, proses, strategi, serta alat atau tool yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi masing-masing. Mari kita bahasa satu-persatu setiap komponennya.

Perbedaan Marketing dan Sales: Fungsi/Peran

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Aktivitas marketing memiliki fungsi melakukan komunikasi melalui konten untuk membuat target audiens tertarik terhadap brand, produk atau layanan yang ditawarkan, dengan harapan audiens tersebut akan menjadi prospek atau pelanggan potensial.

Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?

Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.

Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!

Komunikasi tersebut disampaikan dalam bentuk konten yang relevan dengan kebutuhan target audiens. Konten yang dihasilkan dapat berupa tulisan, gambar, video animasi, atau video aksi.

Sementara itu, sales, berperan mengomunikasikan bagaimana solusi yang ditawarkan memenuhi kebutuhan prospek sehingga mereka pun berubah menjadi pelanggan dan terjadilah penjualan atau transaksi atas produk atau layanan yang ditawarkan.

Bila aktivitas sales mengindikasikan proses pertukaran produk atau layanan untuk menghasilkan pendapatan bagi brand, marketing mengindikasikan serangkaian aktivitas yang dimulai dari riset pasar dan berakhir pada kepuasan pelanggan.

Perbedaan Marketing dan Sales: Tujuan/Target

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Fokus tujuan akhir marketing menekankan pada pemenuhan kebutuhan target audiens dengan produk atau layanan yang dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan.

Sementara itu, fokus tujuan sales terkait dengan pencapaian target transaksi, berfokus pada kebutuhan brand atau perusahaan.

Karena itu, pencapaian target kinerja dari tim marketing, umumnya lebih bersifat jangka panjang karena mungkin melibatkan ragam kampanye yang perlu diselenggarakan dalam periode beberapa bulan.

Beberapa contoh target kinerja marketing, diantaranya menilai seberapa banyak trafik organik yang datang ke website, berapa persen dari trafik tersebut yang terus kembali mengunjungi website, serta berapa persen dari trafik tersebut mengisi form dan memberikan data diri.

Sementara itu, pencapaian tim sales biasanya dinilai dari seberapa banyak quotation yang berhasil dikirimkan kepada prospek, dan seberapa banyak dari quotation tersebut yang berhasil menghasilkan transaksi.

Besarnya target nilai transaksi sales tersebut biasanya ditentukan oleh seberapa banyak bisnis perlu menjual untuk menghasilkan keuntungan yang cukup untuk terus beroperasi. Karena itu, target kinerja tim sales biasanya diukur dalam jangka waktu yang lebih pendek, dari bulan ke bulan.

Perbedaan Marketing dan Sales: Proses

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Proses marketing bertujuan menciptakan percakapan atau komunikasi dua arah. Apa artinya?

Saat seseorang mencari produk atau solusi atas masalahnya dan ada seseorang yang memiliki produk atau solusi tepat terhadap masalah tersebut, proses marketing mempertemukan kedua hal ini.

Marketing menginformasikan ada solusi potensial atas masalah yang dihadapi, dan bersamaan dengan hal itu, marketing juga memberi informasi kepada penjual bahwa ada seseorang yang tertarik dengan solusi mereka.

Proses marketing biasanya dimulai dari riset pasar untuk mendapatkan profil target audiens. Dari profil tersebut, Anda dapat mengelompokkan target audiens menjadi beberapa segmen.

Untuk hasil optimal, riset terhadap pesaing juga perlu dilakukan dalam proses marketing sehingga Anda menemukan apa yang menjadi kekuatan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Dari proses segmentasi audiens dan riset pesaing tersebut, Anda dapat menyusun strategi terkait 4P, produk, price (harga), place (tempat), dan promosi.

Selanjutnya, Anda pun dapat melanjutkan ke proses implementasi strategi dan evaluasi pencapaian untuk perbaikan strategi.

Lalu bagaimana proses dalam sales yang menjadi faktor perbedaan marketing dan sales?

Pada dasarnya, melalui proses sales, Anda mengajak prospek untuk berinvestasi pada brand, produk, atau layanan yang Anda tawarkan.

Karena itu, Anda perlu membuat suatu proses sales yang tim Anda dapat lakukan untuk mendorong prospek mengeluarkan uangnya dan melakukan transaksi dengan Anda.

Dilansir dari act.com, proses sales dimulai dari bagaimana tim Anda membuat kontak dan membangun hubungan pertama kali dengan prospek, yang dihasilkan melalui proses marketing.

Pendekatan seperti apa yang perlu dilakukan untuk membuat prospek tertarik dan mungkin mempersilakan Anda mendemonstrasikan atau mempresentasikan keunggulan produk atau layanan Anda.  

Dalam proses komunikasi tersebut, tim sales Anda juga perlu mempersiapkan beberapa strategi untuk menyikapi keberatan atau bahkan penolakan dari prospek. Banyak tim sales gagal membuat prospek menjadi konsumen karena ketidaksiapan menghadapi keberatan dari prospek.

Tak kalah penting, tim sales pun perlu memperhatikan segala kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk memperlancar penyelesaian transaksi oleh prospek. Jangan sampai kelalaian administrasi tersebut membuat prospek gagal menjadi konsumen Anda.

Proses sales pun tidaklah berhenti setelah prospek menjadi konsumen Anda. Tetap memelihara hubungan yang baik dengan konsumen, akan memudahkan Anda melakukan proses remarketing, atau bahkan mendapatkan referensi prospek baru.

Perbedaan Marketing dan Sales: Strategi

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Strategi marketing berfokus menjangkau target audiens dan membawa mereka menjadi prospek melalui komunikasi konten yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Baik pada model marketing tradisional maupun digital marketing, Anda perlu melakukan pengumpulan informasi terkait persona target audiens untuk melihat strategi komunikasi konten seperti apa yang tepat.

Setelah memetakan siapa yang akan menjadi target audiens, tim marketing mulai dapat melakukan uji coba strategi komunikasi konten dengan menerbitkan dan mendistribusikan beberapa jenis kampanye.

Dari uji coba tersebut, tim marketing dapat menentukan strategi mana yang mampu menghasilkan prospek sesuai harapan.

Strategi Marketing untuk Meningkatkan Konversi

Berikut 10 strategi marketing yang dapat Anda terapkan untuk membantu meningkatkan konversi:

  1. Content marketing strategi yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang bernilai, relevan, dan konsisten untuk menarik perhatian target audiens. Bentuk konten dapat berupa artikel blog, gambar, infografik, pesan singkat, atau video.
  2. Search engine optimization (SEO) – strategi mengoptimalkan website dan konten di dalamnya untuk meningkatkan peluang kemunculanya pada halaman mesin pencari, seperti Google dan Bing.
  3. Social media marketing – strategi untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan target audiens melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, Pinterest, Tik Tok, dan sebagainya.
  4. Email marketing – strategi mengirimkan pesan komersial kepada target audiens melalui surat elektronik (surel), disebut juga sebagai email. Beberapa bentuk marketing melalui email, yaitu email newsletter dan behavioural email.
  5. Short Message Service (SMS) marketing – strategi mengirimkan pesan komersial kepada target audiens melalui teks singkat (SMS).
  6. Affiliate Marketing – strategi marketing yang digunakan brand/perusahaan untuk memberi kompensasi kepada pihak ketiga yang menghasilkan konversi dalam mempromosikan produk/layanan dari brand tersebut. Konversi dapat berupa trafik ke website, prospek, atau bahkan penjualan.
  7. Influencer Marketing – strategi marketing yang berfokus pada pemanfaatan jasa individu, yang memiliki pengaruh atas suatu target audiens, untuk menyampaikan pesan dari suatu brand kepada audiens dalam komunitas individu tersebut.
  8. Display Ads – strategi marketing dalam bentuk periklanan yang menampilkan objek visual, seperti teks, logo, foto, gamabr, dan video. Iklan dapat ditampilkan pada platform daring (online), seperti YouTube, atau platform luring (offline), seperti televisi, radio, dan digital billboards.
  9. Native Ads – strategi marketing dalam bentuk konten berbayar, yang ditampilkan dengan format serupa tampilan konten pada aplikasi atau website yang menerbitkan konten tersebut. Bebarapa model native ads, yaitu promoted listing, in-feed units, recommendation widgets, dan display ads with native elements.
  10. Print marketing – strategi marketing dalam bentuk beriklan pada media cetak, misalnya surat kabar dan majalah cetak.

Strategi Sales

Sementara itu, strategi sales berfokus pada membangun hubungan dengan prospek yang dihasilkan melalui strategi marketing. Tim sales berbicara kepada dan mendengarkan prospek, kemudian mengubah mereka menjadi pelanggan.

Tim sales, umumnya akan melakukan kontak pertama dengan prospek melalui saluran komunikasi, seperti telepon, email, atau chat, atau melalui pertemuan pada suatu acara. Bergantung dari cakupan produk atau layanan, tim sales, akan menawarkannya kepada prospek dengan harapan mendapatkan penjualan.

Untuk mendapatkan penjualan tersebut, tim sales mungkin akan menerapkan salah satu strategi sales berikut:

  • SPIN selling
  • Solution selling
  • N.E.A.T selling
  • Conceptual selling
  • SNAP selling
  • CustomerCentric selling
  • Inbound selling
  • MEDDIC selling
  • The challenger sale
  • The Sandler System

Perbedaan Marketing dan Sales: Media/Alat/aset

Untuk menerapkan strategi marketing dan sales secara optimal, diperlukan alat, disebutkan juga media, aset, atau tool, yang tepat pula. Beberapa alat ada yang bisa digunakan, baik untuk keperluan marketing maupun sales, namun ada yang diperuntukkan khusus untuk keperluan marketing dan khusus untuk keperluan sales.

Infografiak Perbedaan Marketing dan Sales - Sociosight.Co

Berikut ini 5 contoh alat (tools) yang optimal digunakan untuk keperluan marketing dan sales:

1. Contact Relationship Management (CRM) Tool

Dilansir dari hubspot.com, aplikasi Contact Relationship Management (CRM) adalah salah satu alat yang dapat digunakan, baik oleh tim marketing maupun sales, bahkan perusahaan seca ra keseluruhan.

Database akan membantu semua departemen yang mengelola hubungan dengan kontak, tidak peduli kontak tersebut sedang berada di tahap (stage) yang mana dari marketing dan sales funnel (corong pemasaran dan penjualan).

Beberapa contoh aplikasi CRM yang dapat Anda coba, diantaranya Hubspot, Salesforce, atau SuiteCRM.

2. Marketing Automation Tool

Melengkapi CRM, marketing automation juga menjadi alat yang dapat dioptimasi, baik untuk keperluan marketing maupun sales.

Marketing automation tool adalah aplikasi yang digunakan untuk membantu perusahaan merampingkan, mengotomatisasi tugas yang berulang, dan mengukur tugas dan alur kerja marketing sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional.

Untuk marketing, tujuan penggunaan alat marketing automation adalah, memulai percakapan dengan prospek untuk menjadikannya siap menuju tahapan sales, disebut juga prospek berkualitas (quality leads).

Sebagai contoh, pengunjung website Anda, yang berasal dari hasil pencarian organik mesin pencari, mengisi form setelah membaca suatu artikel di blog Anda. Dari form tersebut, Anda mendapatkan data email mereka.

Proses email marketing pun dimulai dengan mengirimkan konten email kepada target audiens. Email tersebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang persona mereka dan memahami masalah atau tantangan yang mereka hadapi.

Saat target audiens mengakses konten email tersebut, mereka dapat berbagi informasi tentang kebutuhan mereka dengan mengisi form atau membalas email Anda. Dari situ, Anda dapat menilai kesiapan mereka melanjutkan ke tahap sales. Anda pun dapat meneruskan prospek tersebut kepada tim sales untuk proses komunikasi penjualan.

Untuk sales, salah satu tujuan pengiriman email kepada prospek adalah pengaturan jadwal pertemuan. Pada pertemuan itulah, sales bisa memberikan penjelasan lebih rinci bagaimana produk atau layanan yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan prospek. Salah satunya, dengan menunjukkan demo produk atau layanan.

Tujuan pengiriman email sales lainnya adalah untuk proses komunikasi transaksi yang sedang atau telah berlangsung, misalnya mengirim surat tagihan (invoice), dan mengirim bukti transaksi.

Beberapa contoh tool yang dapat digunakan untuk keperluan marketing automation, diantaranya Mailchimp, SendGrid, atau Mautic.

3. Media Sosial

Platform media sosial (medsos), seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain, menjadi salah satu aset yang efektif untuk keperluan marketing dan sales. Untuk keperluan marketing, media sosial digunakan untuk mengomunikasikan konten demi membangun kesadaran brand, yang pada gilirannya membawa audiens tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

Sementara itu, untuk sales, media sosial digunakan sebagai tempat untuk mengomunikasikan proses penjualan, bahkan hingga terjadi transaksi. Biasanya fitur pesan privat pada media sosial digunakan untuk optimasi proses penjualan dan layanan dukungan pelanggan.

4. Short Message Service (SMS)

SMS marketing digunakan untuk mengirimkan pesan komersial untuk mempromosikan produk atau layanan kepada target audiens. Sedangkan, untuk sales, SMS dapat dipakai untuk proses komunikasi transaksi yang sedang atau telah berlangsung.

5. Live & Social Chat

Live chat yang diintegrasikan pada website atau fitur chat yang terdapat pada ragam platform media sosial dapat dimanfaatkan, baik untuk keperluan marketing  maupun sales. Melalui alat ini, komunikasi yang dibangun pun menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan target audiens.

Bila CRM, email marketing automation, media sosial, SMS, live chat & social chat dapat digunakan baik untuk keperluan marketing maupun sales, alat-alat berikut memiliki fungsi yang khusus, ada yang khusus untuk keperluan marketing saja dan ada yang khusus untuk keperluan sales.

Alat Khusus Marketing

  • Content creation tools – alat untuk membuat konten, misalnya Canva, alat untuk membuat postingan di media sosial dalam bentuk gambar, video, atau infografik. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan content management system (CMS) untuk membuat dan menerbitkan konten yang berbentuk teks (artikel) yang juga bisa menyertakan gambar, infografik, dan/atau video di dalamnya. WordPress adalah salah satu CMS yang popular untuk keperluan pemasaran konten (content marketing).
  • Search engine optimization (SEO) tools – serangkaian alat yang digunakan untuk mengoptimalkan website dan konten di dalamnya guna meningkatkan kemunculannya pada halaman hasil pencarian di mesin pencari (misalnya, Google, bing, dsb). Bebarapa contoh alat SEO, yaitu Google PageSpeed Insight untuk audit kecepatan website, Rank Math – plugin WordPress untuk optimasi pengaturan konten, dan Google Keyword Planner untuk riset kata kunci.
  • Ads Platform – platform yang Anda gunakan untuk beriklan, misalnya Google Ads.
  • Marketing analytic tool – aplikasi untuk membantu menganalisis kinerja kampanye marketing melalui proses pelacakan berbagai indikator, misalnya trafik (lalu-lintas) sistus web, tampilan halaman, rasio klik-tayang, dan sebagainya.

Alat Khusus Sales

  • Aplikasi invoice (surat tagihan) – misalnya Invoice Ninja, aplikasi open source untuk  pembuaan invoice, quotation, dan pelacakan waktu.
  • Aplikasi pengelolaan pesanan (order) dan inventaris (inventory) – misalnya WooCommerce
  • Aplikasi gerbang permbayaran (payment gatewayi) – misalnya PayPal, untuk menerima transaksi pembayaran secara daring (online)

Bagaimana Menyelaraskan Perbedaan Marketing dan Sales?

Meskipun perbedaan marketing dan sales terlihat jelas dari sisi peran, tujuan, proses, strategi, dan alat, keduanya bisa saling melengkapi. Hanya saja, bila tidak dikelola dengan baik, perbedaan marketing dan sales malah dapat membuat kedua tim sulit berkolaborasi. Sangat mungkin terjadi, adanya sikap saling menyalahkan saat target salah satu tim tidak tercapai.

Karena itu, salah satu cara yang biasa dilakukan, khususnya pada organisasi yang lebih besar, adalah membuat perjanjian tingkat layanan, dikenal dengan istilah Service-Level Agreements (SLA). Perjanjian ini adalah kesepakatan yang menyatakan kesediaan untuk memberikan layanan terukur antara kedua departemen.

Untuk organisasi yang lebih kecil, SLA mungkin tidak diperlukan, sepanjang ada kesepahaman yang jelas tentang peran dari marketing dan sales dalam kontribusi pencapaian tujuan organisasi.

Sebagai contoh, tim marketing perlu menyampaikan informasi kepada tim sales saat mareka menjalankan kampanya marketing, sehingga tim sales dapat mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki sepanjang periode kampanye tersebut.

Demikian pula, tim sales perlu berbagi data pelanggan kepada tim marketing supaya tim marketing mengetahui informasi demografi target audiens, serta mendapat gambaran usaha apa yang telah dan belum berhasil.

Saat marketing dan sales berkolaborasi, bisnis akan mampu menarik prospek berkualitas dan tentunya meningkatkan peluang konversi terjadinya transaksi.

Apakah Anda Siap Menyelaraskan Perbedaan Marketing dan Sales?

Dengan mengetahui perbedaan marketing dan sales, Anda dapat membangun tim kerja dengan pembagian tugas yang lebih jelas. Selain itu, Anda pun dapat mempersiapkan strategi untuk menyeleraskan perbedaan marketing dan sales tersebut.

Apakah Anda sudah memiliki strategi bagaimana mensinergikan perbedaan marketing dan sales untuk keperluan bisnis Andat? Bagi di kolum komentar ya. Atau, hubungi Sociosight melalui Web Chat untuk konsultasi gratis strategi digital marketing.

Leave a Comment

Insight Pilihan

Direkomendasikan untuk Anda

Mengelola media sosial bisa sangat melelahkan. Menangani beberapa akun, melacak analitik, dan tetap konsisten dengan konten berkualitas adalah tantangan harian. Tanpa alat yang tepat, mudah kehilangan fokus dan tertinggal dari pesaing.

Dengan harga langganan reguler Rp 250 ribu per bulan, Anda mendapatkan akses ke semua alat penting yang Anda butuhkan untuk mengelola akun media sosial Anda. Harga ini terjangkau dan penuh dengan manfaat.

Namun, selama promosi soft-launch kami, kami menawarkan sesuatu yang lebih baik: akses permanen hanya dengan Rp 1.5 juta (daripada Rp 7 juta). Nikmati fitur seperti analitik yang kuat, Bantuan Penulisan AI, dan alat perencanaan konten—bayar sekali dan miliki selamanya.

Penawaran ini terbatas, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan akses permanen dan menyederhanakan pengelolaan media sosial Anda selamanya!

Pelajari Lebih Lanjut
Mengelola media sosial bisa sangat melelahkan. Menangani beberapa akun, melacak analitik, dan tetap konsisten dengan konten berkualitas adalah tantangan harian. Tanpa alat yang tepat, mudah kehilangan fokus dan tertinggal dari pesaing.
Dengan harga langganan reguler Rp 250 ribu per bulan, Anda mendapatkan akses ke semua alat penting yang Anda butuhkan untuk mengelola akun media sosial Anda. Harga ini terjangkau dan penuh dengan manfaat.
Namun, selama promosi soft-launch kami, kami menawarkan sesuatu yang lebih baik: akses permanen hanya dengan Rp 1.5 juta (daripada Rp 7 juta). Nikmati fitur seperti analitik yang kuat, Bantuan Penulisan AI, dan alat perencanaan konten—bayar sekali dan miliki selamanya.
Penawaran ini terbatas, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan akses permanen dan menyederhanakan pengelolaan media sosial Anda selamanya!

Mau Menghemat Waktu Mengelola Beragam Akun Media Sosial?

Segera hadir, aplikasi Sociosight,  memudahkan menjadwalkan postingan di beragam akun media sosial, berinteraksi dengan pelanggan, dan menganalisis kinerja medsos, semua dalam satu dasbor.