Jika Anda saat ini menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk bisnis Anda, mungkin Anda memerlukan sistem telepon PABX di rumah.
Anda mungkin sudah menggunakan sistem telepon PABX tersebut untuk mempermudah komunikasi telepon internal di kantor Anda. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan sistem telepon PABX di kantor Anda tidak maksimal karena sebagian dari para pekerja harus bekerja dari rumah atau work from home (WFM).
Akibatnya, Anda atau karyawan Anda tidak dapat menerima panggilan telepon dari calon pelanggan atau pelanggan yang menghubungi nomor fixed line bisnis Anda. Dan, jika hal ini terjadi secara terus-menerus, bisa mempengaruhi reputasi brand Anda.
Apa yang Anda alami, saya alami juga!
Saya sering bertugas di luar Jakarta, bahkan sering ke luar Indonesia. Di kantor saya, juga ada sistem telepon PABX dengan nomor fixed line yang sudah diiklankan di Google dan lain-lain. Bila mengganti nomor tersebut dengan nomor lain akan berdampak di biaya marketing dan sales.
Saya ingin supaya nomor telepon tersebut dapat dilayani dari manapun yang ada jangkauan Internetnya. Dan juga sistem telepon PABX ini akan membantu pelanggan saya berhasil berkomunikasi dengan saya atau karyawan lainnya, yang ada di kota lain.
Terlebih lagi, sistem telepon PABX yang bisa Anda buat sendiri di rumah ini menggunakan basis teknologi sumber terbuka, alias open source.
Dengan demikian, Anda pun dapat menghemat bujet komunikasi Anda dan tetap bisa memberikan layanan dukungan pelanggan atau customer care terbaik untuk pelanggan atau target audiens Anda. Mereka pun akan merasa terlayani dengan baik di setiap funnel dari buyer journey mereka. Dan, customer care Anda yang baik tersebut akan membantu mengoptimalkan strategi marketing dan sales Anda, termasuk strategi digital marketing.
Cara Membuat Sistem Telepon PABX Sendiri dengan Bujet Sangat Hemat
Sebelumnya, mari ingat kembali prinsip kerja sistem telepon PABX tradisional.
PABX atau Private Automatic Branch Exchange atau lebih disingkat menjadi PBX adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon atau interpon/intercom yang terletak di sisi pelanggan, misalnya di gedung-gedung perkantoran dan teuhubung dengan penyedia layanan telekomunikasi publik, seperti PTT Telkom (Wikipedia).
Ingin meningkatkan kehadiran brand Anda di media sosial namun kesulitan mengelola beragam platform tersebut?
Kini hadir aplikasi Sociosight untuk menghemat waktu Anda mempublikasikan dan menjadwalkan postingan di beragam platform media sosial, semua dari satu tempat.
Gabung sekarang menjadi bagian dari pengguna beta untuk mendapatkan semua fitur secara gratis! Kesempatan Terbatas!
Daftar Gratis Sekarang
Awalnya sistem telepon PABX hanya untuk keperluan menghubungkan antara telepon dalam perusahaan dengan jaringan internal dan jaringan telepon publik (PSTN – publich switched telepon network).
Kini, dengan perkembangan teknologi Internet, jalur komunikasi tersebut bisa diperluas.
Ada rangkaian teknologi open-source yang saya tertarik untuk eksplorasi, yaitu:
- Asterisk dan FreePBX – inti dari segala implementasi Session Initiation Protocol (SIP) dan Real-time Transport Protocol (RTP) yang diperlukan untuk interaksi telepon dunia maya.
- LinPhone – client untuk Asterisk. (Banyak yang lain-lain tersedia selain LinPhone, tapi saya pilih ini karena menurut saya mudah dipakai, dan tersedia berbagai macam versi untuk Windows, Linux, dan Android. Untuk pemakai iPhone pun nanti bisa dicarikan, tapi belum prioritas.)
- OpenVPN – untuk membuat supaya rangkaian teknologi SIP di atas bisa dipakai dari mana saja
Lanjut ke Peralatan untuk Membuat Sistem Telepon PABX di Rumah
Anda akan membutuhkan 5 (lima) perangkat keras (hardware), diantaranya:
- Minimal 1 host yang disupport Linux. Saya pakai Raspberry Pi 2. Komputer desktop/laptop bekas yang sudah nganggur apapun pasti bisa dipakai untuk host komponen SIP PBX nya.
- Linksys SPA-3000 atau SPA-3102. Saya pakai SPA-3000 karena masih tersedia dengan harga cukup terjangkau (Rp 500 ribuan pada awal tahun 2020), dan sesuai dengan kebutuhan untuk 1 line telpon. Ini satu-satunya bagian yang tidak open source dalam proyek kecil-kecilan ini, karena pilihan di pasaran hanya sedikit.
- Router yang sudah terinstall OpenWRT dan modul OpenVPN
- Laptop dengan headset – untuk instalasi LinPhone dan OpenVPN
- Smartphone Android – untuk instalasi LinPhone dan OpenVPN
Selanjutnya Anda akan membutuhkan 4 (empat) perangkat lunak atau software, yaitu:
- Asterisk dan FreePBX – saya pakai RasPBX untuk Raspberry Pi supaya cepat
- LinPhone – soft phone untuk koneksi ke Asterisk
- OpenVPN
- OpenWRT dengan modul OpenVPN, untuk gateway VPN
Arsitektur Pembuatan Sistem Telepon PABX di Rumah
Saya membaginya menjadi 4 langkah untuk proyek eksperimen ini, dengan gambaran arsitekturnya sebagai berikut:
1. Eksplorasi RasPBX (yaitu adalah Asterisk (back-end) dan FreePBX (front-end) yang sudah tersedia pre-installed di atas Raspberry Pi OS, dengan nama RasPBX) dan LinPhone (Windows/Linux dan Android)
2. Integrasi dengan Linksys SPA-3000 (atau model baru SPA-3102) untuk koneksi dari/ke PSTN Telkom
3. Integrasi dengan OpenVPN server lokal / offline
4. Integrasi dengan OpenVPN di provider cloud, seperti Digital Ocean atau Vultr
Implementasi Arsitektur Langkah Pertama
Untuk prinsip kepraktisan, postingan kali ini hanya akan membahas llangkah pertama dari 4 (empat) langkah tersebut pada arsitektur di atas.
Langkah ini mencakup proses instalasi dasar Asterisk dan FreePBX untuk PBX di atas Local Area Network (bisa dengan kabel ataupun Wi-Fi)
Asterisk bisa diinstall dari kebanyakan distro linux dengan mudah.
FreePBX juga bisa diinstall dengan mudah. (Akan dibahas lain kali jika saya sudah senggang lagi :)) .
Mari lanjut ke tahapan-tahapan implementasi langkah pertama pembuatan sistem telepon PABX di rumah.
Pertama sekali yang harus disetting adalah Extension.
Menunya ada di ‘Applications’ > ‘Extensions’
Tambahkan Extension seperlunya, dengan menambahkan ‘Add New SIP [chan_PJSIP] Extension’
Simpan data di field ‘Secret’ ke Notepad atau tempat catatan lain, karena kita akan pakai untuk login ke extension ini. Atau buat yang baru.
Nah jika sudah membuat 2 extensions, kita bisa login ke extension tersebut memakai LinPhone di laptop ataupun di smartphone.
Click tombol ‘Use a SIP Account’:
Masukkan detail seperti ini:
SIP Domain adalah IP dari PBX. Jika ada informasi port custom, masukkan juga di sini dengan format IP:port (contoh 192.168.99.99:5061). Port default adalah 5060. Password samakan dengan field ‘Secret’ pada waktu pembuatan extension.
Jika sudah sukses, di pojok kiri atas akan ada lampu hijau.
Login extension 1000 dan 1001, dan kedua extension ini akan bisa saling menelpon. Jadilah PBX internal kecil-kecilan.
Sampai di sini masih mudah, bukan?
Selanjutnya adalah implementasi langkah kedua dari arsitektur sistem telepon PABX untuk di rumah. Tunggu pembahasannya di artikel berikutnya.